Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 93

(PPKM) darurat yang baru saja diumumkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menahan angka
              penyebaran Covid-19 di Indonesia.


              ADA PPKM DARURAT, SERIKAT PEKERJA MINTA PEMERINTAH LANJUTKAN
              PROGRAM SUBSIDI UPAH

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga sebagai pengurus pusat ILO
              Said Iqbal memberikan tanggapan terhadap Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
              (PPKM) darurat yang baru saja diumumkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menahan angka
              penyebaran Covid-19 di Indonesia.

              Setidaknya  ada  4  (empat)  hal  yang  disampaikan  Said  Iqbal  menyikapi  pemberlakuan  PPKM
              darurat yang diberlakukan pada tanggal 3 sampai 20 Juli 2021.
              Pertama, kata Said Iqbal, KSPI dan buruh Indonesia mendukung langkah-langkah pemerintah
              Indonesia  di  bawah  Presiden  Joko  Widodo  untuk  menekan  angka  pandemi  Covid-19  melalui
              kegiatan PPKM. Hal ini agar penyebaran Covid-19 tidak meluas, bertambah, dan tidak membuat
              angka kematian akibat Covid-19 makin meningkat.

              Said  Iqbal  meminta,  menghimbau,  dan  meminta  kepada  buruh  di  seluruh  Indonesia  untuk
              mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti arahan pemerintah selama pemberlakukan PPKM.
              Dalam  kaitan  dengan  itu,  pengusaha  harus  menyediakan  segala  fasilitas  terkait  protokol
              kesehatan.

              "Perusahaan  harus  menyediakan  masker,  tempat  cuci  tangan,  dan  pemberlakuan  jarak  agar
              tidak terlalu mendekat saat berlangsungnya proses produksi, makan siang, tempat ibadah di
              lingkungan perusahaan dan tempat parkir," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Kamis
              (1/7).

              Sementara, kata Said, bagi perusahaan yang tidak mampu, pemerintah daerah dan pusat wajib
              memberikan bantuan untuk menyediakan alat untuk memenuhi protokol kesehatan secara gratis.

              Kedua,  fakta  di  lapangan,  angka  kematian  dan  penderita  Covid-19  di  klaster  buruh  dan
              keluarganya terus meningkat. Hal ini menjadi persoalan mendasar, akan mendahulukan aspek
              kesehatan atau ekonomi.

              Menurut  Said  Iqbal,  biasanya  ketika  buruh  diketahui  terpapar  Covid-19  di  lingkungan
              perusahaan, buruh cenderung diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak melapor
              ke Satgas setempat. Karena jika ini dilakukan, akan dilakukan penutupan sementara perusahaan
              selama 10 sampai 14 hari. "Perusahaan keberatan dengan dilakukan penutupan sementara,"
              ujar dia.
              Maka  agar  jangan  sampai  ditutup,  perusahaan  yang  buruhnya  terpapar  Covid-19  cenderung
              tidak  mau  mengumumkan.  Akibatnya,  buruh  yang  melakukan  isolasi  mandiri  di  rumah
              menularkan kepada keluarga. Inilah yang menjelaskan klaster pabrik sekarang merambah ke
              klaster keluarga.

              Dalam sebulan ini, kata Said Iqbal, dari laporan yang diterima KSPI, di wilayah Jabodetabek saja
              setidaknya 15 orang buruh meninggal dunia. "Kami meminta agar buruh yang terpapar Covid-
              19 dan harus melakukan isolasi mandiri, perusahaan dan pemerintah memberikan obat-obatan
              dan perawatan yang secukupnya secara gratis," kata Said.

              Ketiga, KSPI meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja, Menko Perekonomian,
              dan  Menteri  Perindustrian  untuk  memastikan  berlakukan  PPKM  tidak  menyebabkan  buruh

                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98