Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2021
P. 65
berdampak cacat total tetap atau meninggal dunia," kata Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang
Kudus Multanti di Kudus.
Beasiswa tersebut, kata dia, tentunya sangat berguna untuk keberlangsungan jenjang
pendidikan bagi anak peserta BPJAMSOSTEK yang meninggal dunia, sehingga cita-cita dan masa
depan yang cemerlang sudah menjadi hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
meskipun dengan keterbatasan ekonomi.
Ia mengungkapkan penyaluran beasiswa tersebut juga sebagai tindak lanjut dari Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan nomor 5/2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK, JKM
dan JHT, efektif berlaku pada 1 April 2021 yang merupakan penjabaran dari PP nomor 82/2019.
Berdasarkan Permenaker tersebut, beasiswa pendidikan anak diberikan kepada ahli waris peserta
yang mengalami risiko meninggal dunia dan atau kecelakaan kerja yang berdampak cacat total
tetap atau meninggal dunia. Kriteria anak yang dapat menerima beasiswa, di antaranya belum
bekerja, belum menikah, dan di bawah usia 23 tahun.
Adapun besaran manfaat beasiswa yang diberikan, di antaranya TK dan SD/sederajat Rp1,5 juta
per tahun, SMP/sederajat Rp2 juta per tahun, SMA/sederajat Rp3 juta per tahun dan Perguruan
Tinggi Rp12 juta per tahun.
Dengan persyaratan pekerja yang meninggal dunia harus dipastikan sebagai peserta aktif selama
tiga tahun dan membayarkan iuran secara rutin. Sri Yani, salah satu ahli waris mengaku senang
kedua anaknya masih tetap bisa melanjutkan sekolah dengan bantuan beasiswa dari BPJS
Ketenagakerjaan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Tanpa ada bantuan beasiswa, tentunya saya harus bekerja lebih keras untuk bisa
menyekolahkan mereka," ujarnya.
64

