Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 109

"Kami sangat paham adanya keresahan masyarakat tentang warga asing yang masuk di tengah
              pengetatan  mobilitas  orang.  Tetapi  kami  tegaskan,  mereka  datang  terlebih  dahulu  sebelum
              PPKM, dan telah memenuhi persyaratan keimigrasian dan lolos pemeriksaan kesehatan oleh Tim
              Kemenkes, sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri, di Bandar Udara Internasional
              Soekarno-Hatta", ucap Novie dalam keterangannya.

              Setelah datang pada 25 Juni 2021, TKA tersebut telah menjalani masa karantina selama 5x24
              jam sesuai dengan ketentuan dalam Surat Edaran Nomor SE 21 Tahun 2021.

              "Ketika TKA datang, masih berlaku SE Nomor 21 Tahun 2021 sehingga mereka harus menjalani
              masa karantina selama 5 hari, kemudian baru melanjutkan perjalanan ke Makassar pada 3 Juli
              2021.  Dengan  demikian,  jelas  bahwa  TKA  tidak  datang  langsung  dari  China  ke  Makassar",
              jelasnya.

              Hingga dengan saat ini, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar tidak melayani
              penerbangan internasional. Dia bilang, perjalanan internasional hanya bisa dilakukan di Bandara
              Kualanamu Medan, Sorkarno-Hatta Tangerang, Juanda Surabaya, Sam Ratulangi Manado, dan
              Zainuddin Abdul Madjid di Lombok.

              TKA China itu disebutkan bekerja di salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek apa?.
              Kepala  Biro  Humas  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Chairul  Fadly  Harahap
              menjelaskan,  berdasarkan  hasil  koordinasi  dengan  Pengawas  Ketenagakerjaan  Disnakertrans
              Provinsi  Sulawesi  Selatan,  disampaikan  bahwa  20  orang  TKA  tersebut  datang  sebagai  calon
              tenaga kerja asing dalam rangka uji coba kemampuan dalam bekerja pada Proyek Strategis
              Nasional PT Huady Nickel-Alloy Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

              Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas
              Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

              "Pada lampiran nomor urut 96 memang Kawasan Industri Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan,
              merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional yang ada dalam Perpres dimaksud," kata
              Chairul dalam keterangannya.

              "Saat  ini  kita  tetap  berkoordinasi  dengan  Pengawas  Ketenagakerjaan  Disnakertarns  Provinsi
              Sulawesi Selatan yang terus melakukan pendataan dan pemantauan terhadap keberadaan calon
              TKA  tersebut  untuk  memastikan  bahwa  keberadaannya  sudah  sesuai  dengan  regulasi,"  kata
              Chairul.

              Hingga  saat  ini,  proses  pelayanan  penggunaan  TKA  untuk  permohonan  baru  masih  tetap
              dihentikan sementara. Namun hal ini, dikecualikan bagi TKA yang bekerja pada Proyek Strategis
              Nasional  (PSN)  dan  obyek  vital  strategis/nasional.  Berdasarkan  Surat  (SE)  Edaran  Nomor
              M/3/HK.04/II/2021 tentang Pelayanan Penggunaan TKA dalam Upaya Pencegahan masuknya
              Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), maka untuk sementara proses pelayanan penggunaan
              TKA untuk permohonan baru masih dihentikan.

              "Penghentian  sementara  sebagaimana  dimaksud  dalam  angka  1  dikecualikan  bagi  TKA  yang
              bekerja pada PSN dan objek vital strategis/nasional berdasarkan pertimbangan atau izin khusus
              tertulis dari kementerian/lembaga terkait," kata Chairul.

              "Sesuai  SE  Nomor  M/3/HK.04/II/2021,  Pemberi  Kerja  dapat  mengajukan  permohonan
              penggunaan TKA bagi TKA yang masih berada di wilayah Indonesia. SE ini mulai berlaku pada
              tanggal 9 Februari 2021 hingga batas waktu yang ditentukan oleh Satuan Tugas Penanganan
              COVID-19," katanya.




                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114