Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 113

Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menghimbau perusahaan nonesensial yang
              masih menerapkan work from office (WFO) agar mematuhi aturan pengetatan aktivitas di tempat
              kerja dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat
              pada  3-20  Juli  2021  di  Jawa  dan  Bali.  Imbauan  tersebut  disampaikan  melalui  Surat  Edaran
              Menaker  Nomor  M/9/HK.04/VII/2021  tentang  Optimalisasi  Penerapan  Protokol  Kesehatan  di
              Tempat Kerja dan Penyediaan Perlengkapan Serta Sarana Kesehatan Bagi Pekerja/Buruh Oleh
              Perusahaan Selama Pandemi covid-19 yang diterbitkan pada 3 Juli 2021.


              PEKERJA SEKTOR NONESENSIAL MASIH KERJA DI KANTOR, INI RESPONS
              MENAKER

              Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menghimbau perusahaan nonesensial
              yang masih menerapkan work from office (WFO) agar mematuhi aturan pengetatan aktivitas di
              tempat kerja dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM
              Darurat pada 3-20 Juli 2021 di Jawa dan Bali.

              Meskipun dalam dalam Surat Edaran Menaker Nomor M/9/HK.04/VII/2021 tentang Optimalisasi
              Penerapan  Protokol  Kesehatan  di  Tempat  Kerja  dan  Penyediaan  Perlengkapan  Serta  Sarana
              Kesehatan Bagi Pekerja/Buruh Oleh Perusahaan Selama Pandemi covid-19 yang diterbitkan pada
              3 Juli 2021, pekerja non esensial seharusnya bekerja Work From Home ( WFH ).

              "Salah  satu  cakupan  pengetatan  adalah  seluruh  pekerja  di  sektor  nonesensial  harus
              melaksanakan bekerja dari rumah ( work from home ). Sementara bagi pekerja sektor esensial
              dan kritikal dapat bekerja dari kantor dengan jumlah pekerja yang dibatasi," kata Menaker, di
              Jakarta, Selasa (6/7/2021).

              Selain  itu,  dalam  SE  tersebut  Menaker  juga  meminta  kepada  para  Gubernur  untuk
              menyampaikan  himbauan  kepada  pengusaha  /pemimpin  perusahaan  agar  mengoptimalkan
              pelaksanaan  edaran  nomor  M/7/AS.02.02/V/2020  tentang  Rencana  Keberlangsungan  Usaha
              dalam  Menghadapi  Pandemi  covid-19  dan  Protokol  Pencegahan  Penularan  covid-19  di
              Perusahaan yang telah diterbitkan sebelumnya.

              "Kita minta agar mematuhi pelaksanaan pengetatan aktivitas sesuai dengan kebijakan PPKM
              Darurat," imbuhnya.

              Disisi lain,  Menaker  menegaskan  agar  dunia  usaha  mendukung kebijakan  pemerintah  terkait
              program vaksinasi covid-19 dengan mendorong dan memberikan kesempatan atau memfasilitasi
              pekerja untuk mengikuti vaksinasi.

              Perusahaan  juga  diminta  mengupayakan  penyediaan  masker  dan  perlengkapan  kesehatan
              seperti  hand  sanitizer,  vitamin  atau  suplemen  kesehatan  lainnya  secara  rutin  bagi  pekerja.
              Mereka  juga  diminta  untuk  mengoptimalkan  sarana  kesehatan  di  perusahaan  jika  sudah
              memilikinya.

              Dengan demikian, dunia usaha bisa turut serta mengefektifkan Panitia Pembina Keselamatan
              dan  Kesehatan  Kerja  (P2K3)  di  perusahaan,  untuk  menyusun  dan  melaksanakan  langkah-
              langkah strategis sebagai antisipasi apabila terjadi keadaan darurat.

              "Bagi perusahaan yang belum memiliki P2K3 dapat membentuk Satgas Penanganan covid-19.
              P2K3  atau  Satgas  Penanganan  covid-19  dimaksud  untuk  berkoordinasi  dengan  Satgas
              Penanganan covid-19 pemerintah daerah setempat," pungkasnya.


                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118