Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 172
DORONG KUALITAS SDM, KEMENAKER OPTIMALKAN INTEGRASI INFORMASI
PASAR KERJA
JAKARTA, - Kementerian Ketenagakerjaan terus mengoptimalkan peran pusat pasar kerja guna
mewujudkan sistem informasi pasar kerja nasional atau Labor Market Information System
(LMIS).
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan, dengan ini, diharapkan seluruh sistem
informasi pasar kerja yang sudah ada bisa terintegrasikan, baik yang dikelola Kementerian atau
Lembaga pemerintah maupun swasta.
Anwar mengatakan, sistem informasi pasar kerja yang terintegrasi merupakan suatu
keniscayaan, terutama integrasi dengan data terkait kondisi industri.
Sehingga dapat menghasilkan data yang dapat membantu penyiapan tenaga kerja yang siap
diserap industri.
"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kita optimis ke depan dapat memiliki
forecasting demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat mempersiapkan supply tenaga
kerja lebih dini," ujar Anwar melalui siaran pers, Selasa (6/7/2021).
Anwar mengatakan, melalui integrasi, data ketenagakerjaan akan lebih lengkap dengan berbagai
panduan yang memudahkan para pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidangnya,
sekaligus membantu meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia ke depan.
"Maka dari itu banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja ini, utamanya agar dapat menjadi
hub atau jembatan bagi tenaga kerja dan peluang/kesempatan kerja yang ada," ujar dia.
Anwar juga mengingatkan agar pusat pasar kerja berjalan optimal, diperlukan sinergi dan
kolaborasi antar unit yang ada di dalam Kemnaker dan Kementerian/Lembaga lain, sehingga
dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/BAPPENAS Mahatmi Parwitasari Saronto
mengatakan, sistem informasi pasar kerja memikili peran yang sangat penting dari sisi supply
dan demand . Dari sisi supply, pemerintah menyiapkan angkatan kerja yang sehat, mempunyai
keahlian yang memadai, cerdas, inovatif, adaptif dan sebagainya.
Sementara dari sisi demand, pemerintah mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor,
mengembangkan sumber pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infrastuktur sederhana,
dan perbaikan iklim investasi.
"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi peran informasi pasar kerja
di antara kedua sisi ini, yaitu mempertemukan dari sisi supply berupa angkat kerja dan demand
yang akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024," ujar Mahatmi.
Deputi IV Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Rudy Salahuddin mengungkapkan, keberadaan sistem informasi pasar kerja di
antaranya dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas nasional.
Menurut dia, sistem informasi pasar kerja dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan terkait
ketenagakerjaan seperti update SKKNI, program pelatihan dan pemagangan untuk
pengangguran atau pencari kerja atau untuk pengembangan pelatihan bersifat upskilling atau
reskilling bagi tenaga kerja.
"Sistem informasi pasar kerja juga membantu lembaga pendidikan sebagai supplier tenaga kerja
untuk melakukan perbaikan guna mengurangi mismatch, misalnya dengan menyesuaikan
kurikulum dan rekognisi pembelajaran," ujar Rudy.
171

