Page 69 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 APRIL 2021
P. 69
dan diberikan surat pemberhentian oleh perusahaan yang memasarkan produk Indofood ini.
Menurut Maryadi, surat pemutusan hubungan kerja tersebut diberikan oleh staf gudang
Indomarco yang terletak di jalan Garuda, depan Islamic Center Baturaja, Sumatera Selatan.
NGABDI 25 TAHUN, KARYAWAN PT INDOMARCO ADI PRIMA DIPECAT HANYA
DIBERI RP4,5 JUTA
Ngabdi 25 Tahun, Karyawan PT Indomarco Adi Prima Dipecat hanya Diberi Rp4,5 Juta Widori
Agustino Rabu, 31 Maret 2021 - 16:00 WIB loading.
Foto/Ilustrasi/SINDOnews BATURAJA - Maryadi (52) karyawan PT Indomarco Adi Prima di
Baturaja dipecat sepihak dan hanya diberi upah satu bulan gaji. Maryadi mengaku dipecat
terakhir menjabat sebagai canvass salesman wilayah Belitang OKU Timur. Maryadi sendiri sudah
bekerja di perusahaan itu sejak tahun 1996 atau sudah bekerja 25 tahun.
Pada 10 Maret lalu dirinya diminta untuk tidak masuk bekerja lagi dan diberikan surat
pemberhentian oleh perusahaan yang memasarkan produk Indofood ini. Menurut Maryadi, surat
pemutusan hubungan kerja tersebut diberikan oleh staf gudang Indomarco yang terletak di jalan
Garuda, depan Islamic Center Baturaja, Sumatera Selatan. ( "Saya juga tidak mengerti. Tiba tiba
ketika saya datang ke kantor untuk absen, saya ditegur oleh karyawan lain kalau saya tidak perlu
absen lagi. Kemudian ada yang memberikan surat pemberhentian saya," kata Maryadi, Rabu
(31/3/2021).
Dirinya sempat menanyakan pemberhentiannya itu kepada manajemen, namun salah satu staf
mengaku hanya menjalankan perintah perusahaan. Sayangnya pemecatan tersebut juga tidak
disertai dengan uang pesangon sesuai dengan peraturan Disnaker. Maryadi hanya ditawarkan
uang gaji satu bulan atau sebesar Rp4,5 juta.
"Kalau uang pesangon saya tidak menerima, kemarin mau diberi Rp4,5 juta tapi (dengan syarat)
uang akan diberikan setelah saya tanda tangani surat PHK. Tapi saat ini saya tidak
menandatanganinya karena saya menuntut hak jika memang di-PHK," kata Maryadi.
Dikatakan Maryadi, selama 25 tahun ia bekerja memang sering mendapat surat peringatan
namun kesalahan tersebut tidak merugikan perusahaan dan terkesan mengada-ada. Terakhir
ada selisih hitung 10 karton mie instan. Setelah di telusuri selisih tersebut ditemukan dan sudah
dibayar oleh pihak toko yang menerima kelebihan order barang.
"Selama ini saya pernah pegang uang tagihan perusahaan sampai ratusan juta, kalau saya mau
sudah saya bawa kabur. Tidak mungkin saya mau menggelapkan 10 karton mie instan. Namun
hal ini yang dianggap kesalahan saya sehingga diPHK," jelas Maryadi.
Maryadi yang didampingi Ketua Konfederasi Serikat Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
Amrul Alamsyah berharap pihak perusahaan berlaku adil dan memberikan haknya sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan. Pasalnya, uang pesangon yang diberikan perusahaan tak
sesuai aturan. Pasal 156 ayat 2 UU menyebutkan jika seorang pekerja yang sudah bekerja di
atas 24 tahun di-PHK, maka kompensasinya perusahaan harus memberikan 9 bulan upah, 10
bulan upah penghargaan.
"Jadi jika ditotal hak-hak yang harus dibayar perusahaan kepada Maryadi sebesar Rp225 juta
rupiah. Namun kenyataannya berbeda sehingga kita berharap ada iktikad baik perusahaan dan
kita siap memediasi keduanya," kata Amrul Alamsyah.
Menurut Amrul yang didampingi oleh Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Herman
Sawiran, PT Indomarco tidak menerapkan aturan yang dibuat oleh pemerintah. Mengingat PT
68