Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 122

Kendati demikian, ia mencontohkan apabila PP lama tersebut diterapkan pada saat pandemi
              Covid-19 mewabah justru tak jauh berbeda praktiknya dengan PP baru, karena kondisi ekonomi
              sedang tidak baik.

              "Maka saya kira ada plus minusnya di situ. Ternyata kalau PP lama itu dipakai saat ini kan ada
              pandemi. Kan produktivitas menurun, permintaan menurun, perusahaan tidak bisa mendapatkan
              penghasilan.  Banyak  yang  dirumahkan  pekerjanya.  Artinya  sebenarnya  tidak  jauh  berbeda
              prakteknya dari PP lama dengan PP baru," tuturnya.

              Menimbang hal tersebut, Saleh menyarankan, agar pemerintah perlu  merumuskan kebijakan
              dengan menyesuaikan kondisi dan situasi di masa pandemi.

              Ia  berharap,  pemerintah  tetap  berpihak  sepenuhnya  pada  buruh  atau  pekerja,  tanpa
              mengesampingkan para pemilik modal atau pengusaha.

              "Dalam hal ini ya jangan sampai perusahaan yang diuntungkan, sementara pekerja tidak. Itu
              prinsipnya.  Tentu  ke  depan,  aturan  dalam  PP  Pengupahan  ini  tentu  harus  dijalankan  dalam
              konteks keberpihakan bagi kesejahteraan para pekerja atau para buruh kita," imbuh dia.

              Selain itu, dalam mengambil keputusan, Saleh juga menyarankan agar para pekerja dilibatkan.

              Menurutnya, harus ada tripartit meeting di mana mempertemukan para pekerja, pengusaha, dan
              pemerintah untuk membahas upah minimum atau hak buruh.

              "Nah dalam hal ini tentu saja, keputusan-keputusan yang berkenaan dengan hak-hak pekerja
              atau buruh itu para pekerja kita harus tetap dilibatkan," pungkasnya.

              Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerbitkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Aturan  turunan  dari  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  itu  diteken
              Jokowi pada 2 Februari 2021.

              Dilihat  dari  salinan  dokumen  PP  yang  diunduh  Kompas.com  melalui  JDIH  Kementerian
              Sekretariat Negara, ketentuan tersebut di antaranya mengatur tentang upah minimum pekerja/
              buruh.

              " Upah minimum terdiri atas: (a) upah minimum provinsi; dan (b) upah minimum kabupaten/kota
              dengan syarat tertentu," demikian bunyi Pasal 25 Ayat (1) PP Nomor 36 Tahun 2021.

              Pada Pasal 25 Ayat (2) PP tersebut dikatakan bahwa upah minimum ditetapkan berdasarkan
              kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.
























                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127