Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 158
INI LANGKAH BNSP DORONG KUALITAS PELAKU PARIWISATA PROFESIONAL
Pelaku pariwisata profesional (tourism professional) termasuk satu dari delapan bidang yang
masuk dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) tingkat ASEAN sejak 2015. Namun,
perkembangan bidang profesi ini berjalan lambat.
Untuk memacu peningkatan kualitas dan kuantitas tourism professional, Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP) menggelar pertemuan 'Harmonisasi Mekanisme Kerja ASEAN Tourism
Professional Registration System (ATPRS)' di Jakarta.
"Diharapkan pertemuan hari ini dapat memberi manfaat kepada kita semua dan membangun
sinergi sesuai kapasitas dan peran masing-masing untuk membangun SDM unggul, terutama
SDM Pariwisata Indonesia yang diakui di ASEAN," kata Ketua BNSP Kunjung Masehat melalui
keterangan tertulis, Selasa (3/11/2020).
Kunjung menjelaskan BNSP yang juga berperan sebagai lembaga Tourism Professional
Certification Board (TPCB) ingin membantu percepatan implementasi ASEAN Mutual Recognition
Arrangement on Tourism Professional (MRA-TP) di Indonesia dengan meningkatkan koordinasi
antarlembaga dan memperkuat fungsi dari para stakeholder terkait, serta mengharmonisasikan
mekanisme kerja.
"Dengan forum ini, sebenarnya kita mau melihat harmonisasi kesisteman antar lembaga.
Kemudian kira-kira apa yang mesti kita siapkan. Kalau kita udah siap, maka akan mempermudah
kita untuk melakukan penyetaraan di tingkat ASEAN," imbuh Kunjung.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan platform Asean Tourism Professional Registration
System (ATPRS) merupakan komponen penting dalam pelaksanaan MRA-TP. ATPRS merupakan
sebuah website yang dirancang sebagai wadah informasi mengenai detail para pelaku/pekerja
pariwisata yang tersertifikasi ASEAN Tourism Professional (ATPs).
"Program ATPRS ini bagus sekali dan kita dukung bersama. Jika ada masukan dan ide-ide,
silakan. Kami menerima dengan terbuka," ungkap Wisnu.
"Para pelaku pariwisata dapat mendaftarkan diri mereka pada website tersebut dengan
menampilkan profile, kualifikasi dan pengalaman yang telah dijalani. Website ini juga berisikan
MRA materials seperti toolboxers dan informasi yang berkaitan dengan standar kompetensi,"
lanjutnya.
Wisnu menguraikan saat ini ada 4.570 orang yang menerima sertifikasi ATPs. Adapun rincian
dari jumlah tersebut, yakni Filipina 3.492 orang, Indonesia 426 orang, Thailand 153 orang,
Kamboja 38 orang, Malaysia 23 orang, dan Myanmar 22 orang. Selain soal sertifikasi individu,
Wisnu menyampaikan akses terhadap pekerjaan di bidang pariwisata yang tersedia di ATPRS
masih belum memadai.
157