Page 279 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 279

Dikatakan Hilman, kebijakan itu penting untuk meningkatkan daya beli buruh dan pekerja guna
              meningkatkan kembali daya beli masyarakat dan menggerakkan kembali perekonomian Jakarta.
              Persoalan UMP memang dilematis. Satu sisi untuk kepentingan buruh, meningkatkan daya beli
              dan kesejahteraan, di sisi lain demi kelangsungan dunia usaha. Artinya UMP yang terlalu tinggi
              tentu akan memicu gelombang PHK besar-besaran.

              Itulah  sebabnya,  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani
              menyesalkan keputusan Gubernur Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, DKI dan Sulawesi selatan
              serta kepala daerah lainnya yang tetap menaikkan UMP tahun 2021.

              Diskresi yang diambil oleh kepala daerah tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor M/11/HK.04/2020 Tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada
              COVID-19.

              Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, Hariyadi mengatakan, penetapan upah minimum yang
              tidak sesuai dengan SE, bahwa akan semakin mempersulit dunia usaha yang pada ujungnya
              akan menyebabkan gelombang PHK besar-besaran dalam kondisi krisis.

              Dia menjelaskan bahwa penetapan UMP tahun 2021 yang nilainya sama dengan tahun 2020 oleh
              Kemena-ker sudah tepat dan sesuai dengan Rekomendasi dari Dewan Pengupahan Nasional.
              Keputusan tersebut juga mempertimbangkan dengan kondisi setidaknya 10 sektor perusahaan
              yang terpukul akibat pandemi COVID-19.

              Kebijakan UMP 2021 yang tidak mengalami kenaikan harus dilihat secara positif, satu sisi ingin
              menyelematkan  dunia  usaha  untuk  mencegah  gelombang  PHK  besar-besaran,  karena  dunia
              usaha juga banyak yang collaps terdampak pandemic COVID-19.

              Di sisi lain keputusan UMP tersebut juga untuk menyelamatkan buruh dari PHK, karena jika
              perusahaan tidak mampu menaikkan gaji, tentu akan melakukan PHK. Jika hal ini terjadi tentu
              akan merugikan buruh dan menutup peluaang calon pekerja baru untuk bekerja.

              Jadi, menurut hemat kita, penetapan UMP 2021 sama-sama menyelematkan buruh dari PHK dan
              menye-lamtkan dunia usaha dari kebangkrutan.

              Harapan kita, jika situasi sudah normal terutama dari pandemi, seluruh kepala daerah di Tanah
              Air  dan  para  pengusaha  untuk  terus  meningkatkan  dan  menaikkan  upah  buruh.  Bila  upah
              meningkat kesejahteraan para pekerja dapat terus naik. Tentu hal ini akan berpengaruh positif
              terhadap produktivitas kerja dan keuntungan perusahaan.

              Itulah sebabnya untuk meningkatkan UMP dan produktivitas, pengusaha dan serikat pekerja
              harus,  bekerja  sama  membangun  hubungan  industrial  yang  harmonis,  demokratis  dan
              berkeadilan, termasuk dalam penetapan upah di masing-masing perusahaan.
              Kita semua mengingingkan iklim usaha yang kondusif, sehingga dapat menciptakan ketenangan
              bekerja  dan  sekaligus  membuka  lapangan  kerja  baru  dalam  rangka  penanggulangan
              pengangguran dan peningkatan kesejahteraan pekerja. Tentu saja menghindari terjadinya PHK.
              pekerja sejahtera, dunia usaha kondusif. ***












                                                           278
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284