Page 274 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 274

ANIES DIMINTA KELUARKAN JUKNIS KEBIJAKAN UMP 2021

              Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Purwanto meminta agar Gubernur Anies. Baswedan
              segera  mengeluarkan  petunjuk  teknis  (juknis)  kebijakan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  DKI
              tahun 2021.

              "Petunjuk teknis ini harus jelas karena sebagai indikator bahwa perusahaan itu menaikkan UMP
              di tahun 2021 atau tidak," kata Purwanto di.Jakarta, Senin (2/11/2020)

              Dia menerangkan bahwa Anies bisa menggunakan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi
              DKI  Jakarta  untuk  dapat  memilah  mana  perusahaan  yang  terkena  dampak  maupun  tidak
              terkenda dampak COVID-19.

              Selain  itu,  Purwanto  juga  mengatakan  Anies  harus  keluarkan  regulasi  sebagai  batasan
              perusahaan untuk bisa mengumumkan jadwal kenaikan UMP sehingga pelaksanaannya dapat
              dilakukan secara serentak.

              Kemudian,  pemerintah  daerah  juga  harus  mengoptimalisasi  program-program  pemulihan
              ekonomi di luar UMP seperti pengembangan kewirausahaan UMKM melalui Jakpreneur sehingga
              program itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

              "Kemudian yang terakhir, pemerintah daerah harus melalaikan sosialisasi terkait pelaksanaan
              UMP dari tingkat atas sampai ke bawah," ujarnya.

              Kemudian, Purwanto meminta kepada para pekerja yang gajinya tidak naik pada 2021 untuk
              bersabar dan juga berempati kepada perusahaan, karena langkah ini diambil agar perusahaan
              tidak semakin terpuruk.

              "Bila  dipaksakan  tetap  naik,  justru  dapat  memicu  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK),  hingga
              menambah jumlah pengangguran," ujar Purwanto.

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya, mengeluarkan kebijakan asimetris terkait
              upah minimum provinsi. (UMP) DKI Jakarta tahun 2021. Bagi perusahaan yang tetap tumbuh
              atau berkembang pesat, nilai UMP akan dinaikkan menjadi Rp4.416.186,548 per bulan.

              Sementara bagi perusahaan yang ekonominya terkena dampak Covid-19, nilai UMP 2021 akan
              sama seperti 2020 sebesar Rp4.276.349.
              Bagi yang tidak dapat menaikkan UMP 2021, diminta mengajukan surat permohonan kepada
              Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta. "Jakarta ingin adil, jika UMP tidak
              dinaikkan  maka  usaha-usaha  yang  tumbuh  berkembang  selama  masa  pandemi,  manfaatnya
              tidak akan dirasakan oleh para buruh karena pekerjaannya merasakan pertumbuhan," ujar Anies
              di gedung DPRD DKI Jakarta.

              Tapi di sisi lain, bila UMP dinaikkan untuk semua maka usaha yang kemarin sudah jatuh akibat
              pandemi, makin terpuruk.
              "Jadi kondisi ini kalau dalam diskusi ekonomi itu ada istilah kurva huruf k, yang artinya ada tren
              naik dan ada juga tren yang turun. Membentuk jadi huruf k," ucap Anies.

              Menurut  Anies,  penetapan  ini  telah  sejalan dengan  semangat yang  ada  dalam  Surat  Edaran
              Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/li/HK04/X/2020.

              Surat itu menjelaskan tentang penyesuaian penetapan nilai UMP 2021 sama seperti UMP 2020
              bagi perusahaan yang terkena dampak dengan pandemi COVID-19.

              Sammy

                                                           273
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279