Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 136

Hal tersebut akan mendorong daya beli masyarakat, khususnya pekerja dan buruh.

              "Peningkatan konsumsi akan berimbas pada meningkatnya perputaran ekonomi yang semakin
              cepat," kata Ida saat menjadi narasumber di FMB 9, Senin (26/4/2021).

              Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun ini pemerintah berkomitmen bahwa THR 2021 harus
              dibayarkan secara penuh dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

              Sebab di awal tahun 2021, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai insentif kepada pengusaha,
              untuk memulihkan pergerakan ekonomi dengan membayarkan THR kepada pekerja/buruh.
              Ditegaskan  Ida,  Pemerintah  sangat  serius  dalam  pembayaran  THR  tahun  2021,  karena  ini
              merupakan salah satu instrumen agar dapat cepat memulihkan perekonomian Indonesia.

              Keseriusan ini, dapat terlihat dengan digalakkannya pembentukan Posko THR, dan dilibatkannya
              Serikat  Pekerja  (SP)/Serikat  Buruh  (SB)  dan  Pengusaha  yang  tergabung  dalam  Dewan
              Pengupahan Nasional sebagai tim pemantau Posko THR.

              "Dilibatkannya  SP/SB  dan  Pengusaha  yang  tergabung  dalam  Dewan  Pengupahan  Nasional
              bertujuan  agar  pelaksanaan  pembayaran  THR  tahun  2021  dapat  transparan  dan  terlaksana
              dengan baik," ujar Menaker.

              Kepada para pengusaha yang telat membayar THR dan melewati tenggat H-1 Lebaran, akan ada
              sanksi 5 persen dari besaran THR yang harus dibayarkan kepada pekerja.

              Sedangkan bagi pengusaha yang tidak membayar THR, sanksinya mulai dari teguran hingga
              pembatasan aktivitas usaha.

              "Ada denda sesuai ketentuan waktu, denda sebesar 5 persen dari total THR yang harus dibayar,"
              lanjutnya.

              Dengan  kondisi  perekonomian  pada  fase  pemulihan,  dan  situasi  ekonomi  jauh  lebih  baik
              dibandingkan periode sebelumnya, Menaker Ida meyakini kondisi kalangan pengusaha sudah
              membaik dan mampu membayar THR secara penuh dan tepat waktu.


              Pemerintah  pun  telah  memberikan  banyak  insentif  kepada  pengusaha,  sehingga  pengusaha
              dapat berkontribusi lebih besar dalam memulihkan pergerakan ekonomi dengan membayarkan
              THR kepada pekerja.

              Bagi pengusaha yang tidak mampu membayar THR sesuai ketentuan dan waktu yang ditentukan,
              pemerintah memberikan kelonggaran bagi perusahaan/pengusaha terdampak pandemi Covid-
              19.

              Yakni penundaan pembayaran THR paling lambat H-1 Lebaran, sepanjang pengusaha tersebut
              melakukan dialog dengan para pekerja dan menyampaikan laporan keuangannya.
              Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, hasil kesepakatan antara perusahaan dan pekerja tersebut
              harus dibuat secara tertulis dan harus dilaporkan kepada Dinas Ketenagakerjaan kabupaten/kota
              paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

              "(Kesepakatan tertulis-red) Ini tidak menghilangkan kewajiban membayar THR sesuai besaran
              dalam peraturan perundang-undangan," ujarnya.







                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141