Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 161

MENAKER KEMBALI INGATKAN PENGUSAHA SEGERA BAYAR THR

              Jakarta  -  Menjelang  Lebaran  2021,  Menaker  Ida  Fauziyah  kembali  mengingatkan  kalangan
              pengusaha  untuk  segera  membayarkan  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  kepada  pekerja/buruh
              selambat-lambatnya H-7 perayaan Idulfitri 1442H.

              Menurut  Ida  Fauziyah,  pembayaran  THR  secara  penuh  akan  berdampak  positif  terhadap
              perekonomian,  karena  hal  tersebut  akan  mendorong  daya  beli  masyarakat,  khususnya
              pekerja/buruh. Peningkatan konsumsi akan berimbas pada meningkatnya perputaran ekonomi
              yang semakin cepat.

              "Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun ini pemerintah berkomitmen bahwa THR 2021 harus
              dibayarkan secara penuh dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebab di awal
              tahun  2021,  Pemerintah  telah  mengeluarkan  berbagai  insentif  kepada  pengusaha,  untuk
              memulihkan pergerakan ekonomi dengan membayarkan THR kepada pekerja/buruh," ujar Ida
              Fauziyah, di Jakarta, Senin (26/4/2021).
              Ditegaskannya,  pemerintah  sangat  serius  dalam  pembayaran  THR  tahun  2021,  karena  ini
              merupakan  salah  satu  instrumen  agar  dapat  cepat  memulihkan  perekonomian  Indonesia.
              Keseriusan ini, dapat terlihat dengan digalakkannya pembentukan Posko THR, dan dilibatkannya
              Serikat  Pekerja  (SP)/Serikat  Buruh  (SB)  dan  Pengusaha  yang  tergabung  dalam  Dewan
              Pengupahan Nasional sebagai tim pemantau Posko THR.

              "Dilibatkannya  SP/SB  dan  Pengusaha  yang  tergabung  dalam  Dewan  Pengupahan  Nasional
              bertujuan  agar  pelaksanaan  pembayaran  THR  tahun  2021  dapat  transparan  dan  terlaksana
              dengan baik," ujar Menaker.

              Kepada para pengusaha yang telat membayar THR dan melewati tenggat H-1 Lebaran, akan ada
              sanksi  5  persen  dari  besaran  THR  yang  harus  dibayarkan  kepada  pekerja.  "Sedangkan  bagi
              pengusaha yang tidak membayar THR, sanksinya mulai dari teguran hingga pembatasan aktivitas
              usaha, " kata Ida Fauziyah.

              Dengan  kondisi  perekonomian  pada  fase  pemulihan,  dan  situasi  ekonomi  jauh  lebih  baik
              dibandingkan periode sebelumnya, Menaker Ida meyakini kondisi kalangan pengusaha sudah
              membaik dan mampu membayar THR secara penuh dan tepat waktu.
              Ida Fauziyah mengatakan pemerintah pun telah memberikan banyak insentif kepada pengusaha.
              Menurutnya, pengusaha dapat berkontribusi lebih besar dalam memulihkan pergerakan ekonomi
              dengan membayarkan THR kepada pekerja.

              "Bagi  pengusaha  yang  tidak  mampu  membayar  THR  sesuai  ketentuan  dan  waktu  yang
              ditentukan,  pemerintah  memberikan  kelonggaran  bagi  perusahaan/pengusaha  terdampak
              pandemi COVID-19. Yakni penundaan pembayaran THR paling lambat H-1 Lebaran, sepanjang
              pengusaha  tersebut  melakukan  dialog  dengan  para  pekerja  dan  menyampaikan  laporan
              keuangannya," katanya.

              Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, hasil kesepakatan antara perusahaan dan pekerja tersebut
              harus dibuat secara tertulis dan harus dilaporkan kepada Dinas Ketenagakerjaan kabupaten/kota
              paling  lambat  7  hari  sebelum  hari  raya  keagamaan.  "(Kesepakatan  tertulis-red)  Ini  tidak
              menghilangkan  kewajiban  membayar  THR  sesuai  besaran  dalam  peraturan  perundang-
              undangan," ujarnya.






                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166