Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 158

Kadisnakertrans Provinsi Jatim Himawan Estu Bagijo menjelaskan pembayaran THR keagamaan
              telah diatur dalam surat edaran Menteri Ketenagakerjaan. Surat itu bernomor M/6HK.04/IV/2021
              tanggal 12 April tentang pelaksanaan pemberian THR Keagamaan bagi pekerja atau buruh.



              AWASI PENGUSAHA TAK BAYAR THR, DISNAKERTRAS JATIM BUKA POSKO
              PENGADUAN

              Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim akan membuka posko
              pelayanan Tunjangan Hari Raya (THR). Pendirian posko tersebut sebagai bentuk pengawasan
              terhadap pelaksanaan pembayaran THR keagamaan 2021.

              Kadisnakertrans Provinsi Jatim Himawan Estu Bagijo menjelaskan pembayaran THR keagamaan
              telah diatur dalam surat edaran Menteri Ketenagakerjaan. Surat itu bernomor M/6HK.04/IV/2021
              tanggal 12 April tentang pelaksanaan pemberian THR Keagamaan bagi pekerja atau buruh.

              Tak  hanya  itu,  surat  edaran  itu  kemudian  ditindaklanjuti  oleh  surat  edaran  Gubernur  Jatim
              bernomor 560/6490/012/2021 tanggal 22 April 2021 tentang THR Keagamaan bagi pekerja atau
              buruh. Surat edaran itu kemudian ditujukan kepada bupati dan wali kota se-Jatim.

              Sedangkan  untuk  pembayaran  THR,  kata  Himawan,  perusahaan  atau  pengusaha  wajib
              membayarkan THR paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya. Namun jika nantinya perusahaan
              atau  pengusaha  tidak  membayarkan  THR  maka  pihak  Disnakertrans  akan  melakukan
              pengawasan dan penegakan melalui posko yang ada.

              "Pertama, posko THR ini berhubungan dengan ketepatan waktu membayar 7 hari sebelum hari
              raya. Kedua adalah besaran yang harus dibayarkan. Ketiga kalau terjadi persoalan-persoalan
              yang  tidak  bisa  dipenuhi  maka  kami  akan  melakukan  penegakan,"  terang  Himawan  kepada
              wartawan, Senin (26/4/2021).

              Menurut  Himawan, penegakan  terkait  tidak  dibayarkannya  THR  itu  yakni  dengan  memeriksa
              pengusaha yang bersangkutan. Sebab, ia ingin menepis anggapan bahwa pihaknya selama ini
              selalu membela perusahaan atau pengusaha.

              "Penegakannya yakni dengan memeriksa pengusaha apa alasannya tidak bisa bayar. Nah kalau
              kemudian tidak mampu bayar seperti apa kemampuan membayar. Dan ini harus bersama-sama
              supaya ada fairness. Sehingga jangan sampai kami Disnaker seolah-olah membela pengusaha,"
              ujarnya.

              "Dalam konstruksi THR ini kami ingin melibatkan para serikat pekerja dan buruh untuk turut
              sama-sama mengawasi. Itu sebabnya kita lakukan secara terbuka terkait persoalan THR yang
              ada di Jatim," imbuh Himawan.
              Lalu  bagaimana  jika  ada  pengusah  yang  tidak  membayar?  Himawan  mengaku  tidak  bisa
              memberikan sanksi karena prinsipnya THR harus tetap dibayarkan. Namun jika memang ada
              pengusaha yang tidak membayar THR maka hal itu akan dimasukan dalam berita acara dan
              diserahkan ke pekerja untuk disepakti bersama.

              "Kita belum bisa ngomong soal sanksi tapi kita akan membuat berita acara. Tentu kita akan
              serahkan  pekerja  yang bekerja  di  tempat  itu disepakati  seperti  apa.  Prinsipnya  tidak  sanksi,
              prinsipnya  harus  dibayar.  Harus  tetap  dibayar.  Apakah  itu  skemanya  itu  1  bulan,  2  bulan
              prinsipnya harus dibayar," urainya.

              "Kalau kemudian tidak ada solusi bukan saya yang di bagian itu. Itu harus menjadi kesepakatan
              dengan pekerja," tambah Himawan.

                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163