Page 263 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 263

Pemerintah  sebelumnya  mengeluarkan  kebijakan  melalui  Surat  Edaran  (SE)  Menteri
              Ketenagakerjaan untuk pemilik usaha agar mempercepat pembayaran THR kepada pekerja. Hal
              tersebut  diharapkan  dapat  mendorong  konsumsi  masyarakat  sehingga  bisa  mendongrkak
              pertumbuhan ekonomi.

              Namun,  Aviliani  menilai  justru  masyarakat  kelompok  ekonomi  menengah  ke  bawah  masih
              cenderung  akan  berjaga-jaga  seperti  menyimpang  uang  di  perbankan,  ketimbang
              membelanjakannya.  Pasalnya,  meskipun  mendapatkan  THR,  masyarakat  dilarang  untuk
              melakukan mudik lebaran.

              "Jadi  kalau  kita  lihat  data  memang  menunjukkan  orang  kelas  menengah  ke  bawah  dengan
              simpanan Rp100 juta ke bawah itu justru meningkat di bank. Itu berarti orang masih berjaga-
              jaga akan terjadi apa-apa atau tidak, sehingga mereka masih menyimpang uangnya di bank,"
              jelas Aviliani dalam diskusi virtual, Senin (26/4/2021).

              Selain itu, Aviliani juga mengatakan insentif harus disalurkan juga ke tempat-tempat di mana
              masyarakat dapat melakukan belanja, seperti tempat wisata.

              Namun,  Aviliani  mengingatkan  bahwa  penyaluran  insentif  ke  tempat  wisata  atau  pusat
              perekonomian juga harus didukung dengan penerapan protokol kesehatan. Dia merujuk pada
              kasus Covid-19 di Indonesia yang kini terlihat kembali naik.
              "Menurut  saya  ini  yang  lemah  di  protokol  kesehatannya  di  tempat-tempat  umum  sehingga
              menyebabkan meningkatnya lagi kasus. Maka itu harus seimbang antara pembayaran dengan
              lokasi-lokasi  di  mana  masyarakat  bisa  spending.  Jadi  ada  uang,  juga  tidak  bisa  spending,"
              jelasnya.

              Adapun, pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengeluarkan Surat Edaran
              (SE) Menaker No. M/6.HK.04/IV/2021. SE tersebut salah satunya mengatur batas waktu bagi
              para pemilik usaha untuk membayarkan THR kepada pekerja.
              Ditujukan  kepada  para  pemilik  usaha,  Menaker  berharap  agar  para  pengusaha  bisa  ikut
              membantu  pemerintah  dalam  upaya  memenuhi  target  pertumbuhan  ekonomi,  dengan
              membayarkan THR kepada pekerja sesuai dengan peraturan dan tepat waktu.

              Pada Surat Edaran, pemerintah mewajibkan THR untuk dibayarkan penuh dan tepat waktu atau
              maksimal tujuh hari sebelum hari raya. Apabila perusahaan masih terdampak pandemi Covid-
              19,  maka  dapat  melakukan  dialog  secara  kekeluargaan  dengan  para  pihak  dan  diberikan
              kelonggaran batas pembayaran sampai satu hari (H-1) sebelum hari raya keagamaan, dalam hal
              ini Idulfitri.

              "Sekali  lagi  ini  tidak  menghilangkan  kewajiban  membayar  THR  sesuai  dengan  besaran  yang
              ditentukan di perundang-undangan," kata Menaker dalam diskusi virtual, Senin (26/4/2021).


















                                                           262
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268