Page 560 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 560

Pembayaran THR ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat yang
              akan mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
              "Sebelum  mengeluarkan  surat  edaran  (SE)  THR,  kami  telah  melakukan  diskusi  dengan
              stakeholder tripartit dan dewan pengupahan nasional. Harapannya karena pemerintah sudah
              memberikan banyak insentif, ada kepatuhan dari para pengusaha untuk membayar THR," ujar
              Ida dalam webinar di channel YouTube FMB9ID_IKP, Senin 26 April 2021.

              Esensi dari Surat Edaran (SE) terkait pemberian THR keagamaan 2021 untuk pekerja dan buruh
              paling lambat H-7 hari raya keagamaan.

              THR ini adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan untuk para pekerja yang sudah
              bekerja 1 bulan atau terus menerus, atau lebih baik yang hubungan kerjanya termasuk perjanjian
              kerja waktu tertentu (PKWT) dan pelaksanaan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT).

              Besarannya 1 bulan upah dan proporsionalitas yang masa kerjanya 1 bulan terus menerus tapi
              kurang dari 12 bulan.

              "Bagi perusahaan yang tidak bisa bayar H-7, kami minta membuka dialog secara kekeluargaan
              dengan itikad baik serta kesepakatan tertulis tentang batas waktu pembayaran THR tersebut,
              dan kami memberikan kelonggaran H-1. Ini tidak menghilangkan kewajiban pembayaran THR,"
              ucapnya.

              Dalam SE tersebut, ketidakmampuan untuk membayar THR tepat waktu wajib dibuktikan dengan
              laporan  internal  keuangan  perusahaan  secara  transparan  dan  dilaporkan  kepada  Disnaker
              setempat paling lambat H-7 hari raya keagamaan.

              "Ingat, seandainya tidak mampu, perusahaan harus berdialog kepada para pekerjanya, tetapi
              harus diingat pembayaran THR bagi perusahaan tidak mampu adalah maksimal H-1 hari raya
              keagamaan. Tidak akan dicicil seperti tahun lalu," pungkasnya.






































                                                           559
   555   556   557   558   559   560   561   562   563   564   565