Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 DESEMBER 2020
P. 132

UPDATE BLT BPJS KETENAGAKERJAAN TERMIN 2 TAHAP 1-5 YANG SUDAH CAIR

              BLT BPJS Ketenagakerjaan termin 2 telah tersalurkan 5 tahap ke rekening penerima. BLT BPJS
              Ketenagakerjaan  termin  2  telah  disalurkan  dalam  5  tahap,  menurut  data  Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemnaker). Pada tahap V termin kedua ini, Kemnaker menyalurkan bantuan
              subsidi upah (BSU) sebesar Rp1,2 juta untuk periode November-Desember 2020 kepada 567.723
              pekerja/buruh.

              Dengan disalurkankan tahap V termin kedua ini, maka Kemnaker telah menyalurkan BSU dari
              tahap I hingga tahap V, total sebanyak 11,052 juta penerima. Sedangkan berdasarkan laporan
              data per 23 November 2020, BSU termin kedua telah diterima oleh 5,928 juta orang penerima
              BLT BPJS Ketenagakerjaan.

              Menaker Ida Fauziah menjelaskan secara rinci penyaluran BSU sejak tahap I hingga tahap V.

              - Tahap I Kemnaker menyalurkan BSU kepada 2.180.382 pekerja/buruh.
              - Tahap II disalurkan kepada 2.713.434 pekerja/buruh.
              - Tahap III disalurkan kepada 3.149.031 pekerja/buruh.
              - Tahap IV 2.442.289 pekerja/buruh.
              - Tahap V kepada 567.723 juta pekerja/buruh.
              "Penyaluran BSU ini, tentunya setelah diproses oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
              (KPPN)  kepada  bank  penyalur,  untuk  selanjutnya  di  ditransfer  ke  rekening  penerima  baik
              Himbara (Himpunan Bank-Bank milik Negara) maupun non-Himbara, " kata Menaker Ida, seperti
              dikutip laman Kemnaker.

              Menaker  Ida  mengungkapkan  berdasarkan  kajian  yang  dilakukan  Barenbang  Kementerian
              Ketenagakerjaan,  dengan  berbagai  skenario  subsidi  gaji/upah  memberikan  dampak  positif
              terhadap konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi.

              Dengan kata lain, subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh dengan gaji/upah di bawah 5 juta per
              bulan terbukti dapat mendorong konsumsi rumah tangga yang pada akhirnya dapat berkontribusi
              pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.

              "Dalam  beberapa  kesempatan  saya  bertemu  langsung  dengan  para  penerima  BSU  untuk
              mengecek langsung penerima nya sesuai kriteria dan memiliki manfaat.
              Alhamdulillah  para  penerima  BSU  tersebut  mengaku  adanya  BSU  sangat  membantu  untuk
              mempertahankan  daya  beli  dan  konsumsi  rumah  tangga  khususnya  pemenuhan  kebutuhan
              sehari-hari,"kata Menaker Ida.

              Hal serupa juga diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, strategi pemerintah
              untuk menyebar BLT dan bantuan sosial dalam program jaring pengaman sosial efektif untuk
              mencegah angka kemiskinan bertambah.

              Ia  sebut  tingkat  kemiskinan  akibat  pandemi  COVID-19  bisa  mencapai  10,96  persen,  namun
              karena pemerintah semakin gencar menebar jaring pengaman sosial di kuarta III, maka angka
              kemiskinan RI hanya menjadi 9,69 persen.

              "Karena  COVID-19  kenaikan  dari  jumlah  kemiskinan  sebenarnya  10,96  persen,  tapi  karena
              adanya  perlindungan  sosial  pemerintah  angkanya  jadi  9,69  persen.  Artinya  kita  tahu  bahwa
              bansos yang diberikan cukup banyak itu memberikan bantuan," jelas dia dalam Konferensi Pers
              Virtual APBN KITA, Senin (23/11/2020).

              Angka 9,69 persen, kata Sri Mulyani, lebih baik karena jika seandainya tidak COVID-19 saja
              jumlah kemiskinan ada di angka 8,9 persen. Jaring pengaman sosial tampaknya ampuh untuk
              menekan angka kemiskinan, kata dia.

                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137