Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 72
Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua BNSP Miftahul Aziz saat 'Penyerahan Lisensi dan Sertifikat
Asesor Kompetensi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi UNS dari BNSP' di kampus Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (26/11).
Menurutnya, kecanggihan teknologi saat ini menghadirkan industri baru. "Bukan hanya industri
baru, tapi juga pekerjaan yang baru," ucapnya.
Revolusi industri termutakhir saat ini membuat tenaga kerja harus memiliki kompetensi terbaru
dan siap berinovasi menghadapi perkembangan zaman. Aziz pun mengapresiasi UNS yang
memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan mempunyai komitmen untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten. "LSP di perguruan tinggi ini menampik tuduhan jika perguruan tinggi
tidak menghasilkan lulusan yang berkompeten. Dengan LSP itu membuktikan bahwa perguruan
tinggi mempunyai standar kompetensi sesuai dengan standar negara," ucapnya.
Pihaknya berharap perguruan tinggi mengkaji kembali kurikulum agar bisa disandingkan dengan
standar kompetensi dan bisa diatur untuk penyusunan sertifikasi. "Kalau tidak, yang kasihan
mahasiswanya. Mereka tidak mendapat pendidikan yang sesuai dengan standar kompetensi,"
ucapnya. Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan target UNS untuk mewujudkan LSP dengan
lisensi dari BNSP sudah terwujud. Sertifikasi profesi dari LSP pun dapat memastikan lulusan UNS
memenuhi standar dan kualifikasi yang ditentukan.
Selain itu, menurut Jamal, sertifikasi juga untuk memperkaya kapasitas, membangun karir
profesional, dan mengendalikan mutu. Langkah UNS untuk mendirikan LSP menjadi bentuk
tanggung jawab UNS menyiapkan lulusan yang berdaya saing.
"Kami bertanggung jawab untuk melahirkan lulusan yang memiliki daya saing dan
profesionalisme tinggi di era global semacam ini," ucapnya.
Reporter: Novita Rahmawati Editor: A. Hernawan.
71