Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JUNI 2020
P. 132

Ia memastikan tidak ada keuangan negara yang hilang dalam penyelenggaraan Kartu Prakerja.

              "Yang pasti, sampai hari ini belum ada keuangan negara yang hilang dan program Kartu Prakerja
              belum menimbulkan kerugian negara sampai hari ini," kata Firli dalam Rapat Dengar Pendapat
              (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (25/6).

              Dia  menerangkan  bahwa  proses  pencegahan  korupsi  dalam  Kartu  Prakerja  telah  dilakukan
              pihaknya setelah mendapatkan masukan dari Komisi III DPR RI beberapa bulan silam.

              Firli mengatakan pihaknya memulai langkah pencegahan itu dengan memanggil Deputi bidang
              Pencegahan  KPK  Pahala  Nainggolan  dan  menerangkan  bahwa  Kartu  Prakerja  menggunakan
              anggaran negara sebesar Rp5,6 triliun dengan sasaran sebanyak lima juta orang.

              "RDP yang lalu memang disinggung tentang Kartu Prakerja. Saya memang tidak sampaikan saat
              itu, saya siap akan kerjakan. Tetapi begitu selesai RDP, saya pulang, Deputi Pencegahan saya
              bilang Kartu Prakerja anggaran Rp5,6 triliun sasaran lima juta orang, sudah bergulir tahap satu,
              tahap dua, dan tahap tahap [dengan] kurang lebih jumlah 682 ribu sasaran," kata Firli.

              Selanjutnya,  jenderal  polisi  bintang  tiga  itu  mengatakan,  KPK  melalukan  penelitian  dan
              pengkajian.  Kemudian, pihaknya  menyampaikan  hasil  penelitian dan  pengkajian  tersebut  ke
              Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
              Infografis  Pro  Kontra  Program  Kartu  Prakerja.  (CNN  Indonesia/Timothy  Loen)    Dalam
              penyampaian hasil penelitian dan pengkajian itu, lanjutnya, KPK menyarankan agar Airlangga
              mengubah mekanisme dan memperbaiki regulasi Kartu Prakerja.

              "Alhamdulilah, pemerintah,  beliau-beliau  mendengarkan  kata dan  suara  KPK  sehingga  Kartu
              Prakerja sempat ditunda pelaksanaannya sampai hari ini," tuturnya.

              Firli menambahkan, langkah yang ditempuh KPK ini merupakan upaya pencegahan korupsi. Dia
              menegaskan  lebih  baik  menyelamatkan  uang  negara  dibandingkan  menangkap  seorang
              koruptor tapi uang hasil korupsi sudah hilang lebih dahulu.


              Sebelumnya, pimpinan KPK menyurati Airlangga terkait program Kartu Prakerja. Dalam surat
              bernomor B/2492/LIT.05/01-15/06/2020 yang ditandatangani Firli, KPK meminta Kartu Prakerja
              dihentikan sementara lantaran ada sejumlah permasalahan.

              "Berdasarkan  hasil  analisa  dokumen,  wawancara  mendalam  dengan  para  pemangku
              kepentingan serta perolehan informasi lain, kami mengidentifikasikan beberapa permasalahan
              lain," kata Firli seperti dikutip dari surat tersebut.

              Firli  menuturkan  permasalahan  yang  ada  mulai  dari  tahap  pendaftaran  hingga  tata  laksana
              program Kartu Prakerja. Dia menyoroti peserta yang merupakan pekerja terdampak yang ikut
              mendaftar program secara daring tersebut, yaitu hanya berkisar 143 ribu.

              Padahal,  data  pekerja  terdampak  Kementerian  Ketenagakerjaan  dan  BPJS  Ketenagakerjaan
              menyebut 1,7 juta pekerja harus mendaftar untuk ikut program.

              "Penggunaan fitur  face recognition  dengan anggaran Rp30 miliar sangat tidak efisien untuk
              kepentingan pengenalan peserta," tambahnya.

              (mts/pmg)






                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137