Page 139 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 139

Apindo, kata Said, tak menjelaskan arti kerugian perusahaan saat pandemi. Padahal, tak semua
              perusahaan yang merugi.
              Terlebih, lanjut dia, KSPI sudah menyatakan sikap bahwa tidak masalah J ika perusahaan yang
              merugi akibat covid-19 tak menaikkan upah.

              "Tapi  syaratnya,  tunjukkan  pembukuan  perusahaan  selama  dua  tahun  berturut-turut  yang
              memperlihatkan kerugian. Itu kan fair, tidak bisa hanya omongan saja," ujarnya.

              Said Juga mempertanyakan pernyataan Apindo yang mendorong pemerintah menetapkan UMP
              dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan,
              dan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law). Sebab, gugatan atas UU
              Nomor 11 tahun 2020 itu masih disidangkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Sedangkan PP
              Nomor 36 adalah turunan dari UU tersebut.

              "Wong undang-undangnya masih digugat, kok dipakai. Aneh, (kalau dipakai) berarti pemerintah
              tidak taat hukum dong," ujar Said.

              KSPI, lanjut dia, meminta pemerintah menggunakan PP 78 tahun 2015 tentang Pengupahan dan
              UU  Nomor  13  tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan.  Dua  beleid  tersebut,  mengamanatkan
              penetapan upah minimum harus menghitung angka inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi year
              on yaer (yoy) dan mempertimbangkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

              Dengan formula itu, perhitungan KSPI menghasilkan bahwa upah minimum 2022 harus naik
              sebesar 7-10 persen.

              Sebelumnya,  Kementerlan  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  menyebut,  upah  minimum  akan
              ditetapkan pada akhir November nanti. Dalam proses penetapannya, Kemnaker menggunakan
              PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta
              Kerja (Omnibus Law). (rol)

              Caption-DEMO BURUH -Aksi demo menentang UU Cipta Kerja atau Omnibus Law beberapa waktu
              lalu.  Buruh  menegaskan  akan  kembali  menggelar  demo  pada  10  November  mendatang,
              menuntut kenaikan UMP sebesar 7-10 persen, serta menghapus UU Cipta Kerja atau Omnibus
              Law.































                                                           138
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144