Page 145 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 145

"Terutama  untuk  menjamin  layananpelindungan  di  wilayah  kantong  PMI.  Hal  tersebut  juga
              selaras  dengan  pengaturan  di  dalam  Perpres  Nomor90  Tahun  2019  tentang  BP2MI  yang
              mengamanatkan bahwa di lingkungan BP2MI dapat dibentuk UPT setelah mendapat persetujuan
              Menteri RB," ujar mantan Anggota DPR enam periode tersebut.

              Karena, kata dia, penataan UPT BP2MI ke depan perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama,
              penyesuaian ruang lingkup fungsi UPT dengan tugas dan fungsi Kantor Pusat (Deputi). Kedua,
              jumlah  dan  besaran  organisasi  BP2MI  perlu  direview  dengan  mengedepankan  semangat
              penyederhanaan  birokrasi.  Ketiga,  pembentukan  UPT  perlu  dipandang  sebagai  strategi
              optimalisasi dukungan sumber daya BP2MI terhadap LTSA Pemda.

              "Melalui  strategi  penataan  tersebut,  diharapkan  dapat  mendorong  pelaksanaan  kolaborasi
              layananpelindungan PMI antara kementerian, lembaga dan daerah yang menjangkau seluruh
              wilayah NKRI," katanya.

              Menteri  Tjahjo  juga  mengatakan,  bahwa  setelah  diterbitkannya  UU  nomor  18Tahun  2017
              tentang  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia,  masih  ada  sejumlah  tantangan  dalam
              implementasinya. Tantangan itu antara lain, pertama definisi mandat dalam UU ke dalam tugas
              dan fungsi masing-masing kementerian, lembaga dan daerah. Kedua, silo sistem layanan dan
              pengelolaan data PMI. Dan ketiga:pembentukan LTSA atau Layanan Terpadu Satu Pintu yang
              belum secara merata menjangkau wilayah kantong PMI.

              "Tantangan  tersebut  dapat  diselesaikan  dengan  beberapa  strategi.  Pertama,  penataan
              kelembagaan  pada  masing-masing  kementerian,  lembaga  atau  Pemda,  utamanya  review
              terhadap  tugas  dan  fungsi  dengan  mendasarkan  pada  pembagian  peran  di  dalam  UU  dan
              peraturan pelaksanaannya," katanya.

              Strategi kedua, lanjut Tjahjo, integrasi proses bisnis antar kementerian, lembaga dan Pemda. Ini
              sangat penting agar tercipta mekanisme hubungan kerja yang jelas dan teratur. Strategi ketiga,
              penerapan  Sistem  Pemerintahan  Berbasis  Elektronik  (SPBE)  terintegrasi  untuk  mendukung
              layanan penempatan dan pelindungan yang mudah, murah, dan cepat. Keempat, optimalisasi
              Layanan  Terpadu  Satu  Atap  yang  dibentuk  oleh  Pemda,  sebagai  bagiandari  integrasi  sistem
              layanan yang terkoordinasi dan terpadu.

              "Pemerintah Pusat juga dapat memberikan dukungan dengan menempatkan sumber daya pada
              LTSA tersebut," ujarnya.




























                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150