Page 198 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 198

10.000 BURUH DISEBUT BAKAL DEMO PADA 10 NOVEMBER, INI TUNTUTANNYA

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) menyatakan buruh akan melakukan aksi unjuk
              rasa di 26 provinsi pada 10 November 2021 mendatang. Adapun dalam aksi tersebut KSPI akan
              menuntut sejumlah hal, salah satunya kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2022
              sebesar 7-10 persen.

              "Aksi  10  November  diikuti  lebih  10.000-an  buruh  dari  1.000  pabrik  di  26  provinsi  lebih  150
              kabupaten/kota," kata Said kepada Kompas.com, Rabu (3/11/2021) malam.

              Kemudian para buruh juga akan meminta pemerintah daerah untuk menetapkan upah minimum
              sektoral  kabupaten/kota  (UMSK).  Serta  mencabut  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020
              tentang Cipta Kerja dan tetap berlakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanpa diikat UU Cipta
              Kerja.

              "Bilamana  pemerintah  tidak  merespons  tuntutan  buruh  maka  KSPI  dan  buruh  Indonesia
              mempersiapkan mogok kerja secara nasional," ujar dia.

              Said menuturkan, aksi tersebut rencananya dilakukan di depan kantor gubernur, bupati atau wali
              kota  di  masing-masing  daerah.  Sementara  untuk  DKI  Jakarta  akan  di  pusatkan  di  Balaikota
              pemerintah daerah DKI Jakarta dengan estimasi jumlah massa 500-1.000 buruh.

              "Karena harus mengikuti protokol kesehatan," ucap Said.

              Sebelumnya  diberitakan,  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  masih  menunggu  data
              pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut nantinya akan
              menjadi acuan penetapan upah minimum 2022.

              "Masih  menunggu  data  (pertumbuhan  ekonomi)  dari  BPS,  harap  sabar  (menanti  keputusan
              penetapan  upah  minimum  tahun  depan),"  ujar  Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan
              Jaminan Sosial Kemenaker Indah Anggoro Putri kepada Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

              Dalam pertemuan antara Kemenaker dengan Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan Badan
              Pekerja Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (BP LKS Tripnas) pada 23 Oktober 2021, ada
              usulan kenaikan upah minimum tahun 2022.

              "Depenas  dan  LKS  Tripnas  berharap  para  pihak  agar  tidak  berkutat  pada  upah  minimum,
              melainkan mendorong perjuangan kepada upah berdasarkan struktur dan skala upah sebagai
              wujud produktivitas. Dengan demikian apabila lebih produktif maka kita sebagai bangsa akan
              meningkatkan daya saing," kata Putri.

              Menurut Putri, pada prinsipnya penetapan upah bertujuan mewujudkan sistem pengupahan yang
              berkeadilan bagi seluruh pihak untuk mencapai kesejahteraan pekerja atau buruh.

              Namun penetapan upah minimum tersebut tetap memperhatikan kemampuan perusahaan dan
              kondisi perekonomian nasional.
              "Jadi  tak  hanya  berpikir  kesejahteraan  pekerja  atau  buruh,  tapi  juga  berpikir  atau
              memperhatikan kemampuan perusahaan sehingga kelangsungan bekerja dapat terjaga, dengan
              demikian dapat mendorong perekonomian nasional," ucap dia.








                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203