Page 213 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 213

Buruh yang tak terima langsung mendorong balik ke belakang, bahkan hingga akhirnya terjadi
              kericuhan. Beberapa diantaranya bahkan tampak mencekik temannya sendiri. Kericuhan terjadi
              sekitar  5  menit,  sebelum  akhirnya  pihak  kepolisian  yang  mengamankan  aksi,  turun  tangan
              melerai kericuhan.

              Aksi buruh sendiri dimulai dari kawasan industri Dwipapuri, Cimanggung, menggunakan sekitar
              200 motor dan 4 mobil. Dalam perjalanannya melintasi Parakan Muncang, massa aksi beberapa
              kali berhenti untuk mengajak buruh lainnya di perusahaan yang mereka lewati. Sasaran para
              buruh, yakni Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang, dan IPP.

              Di depan Kantor Disnakertrans, para buruh melakukan aksi tutup jalan Pangeran Kornel sela
              beberapa menit. Selesai orasi di Disnakertrans, para buruh melanjutkan aksinya di IPP. Setelah
              melakukan  orasi,  sejumlah  perwakilan  buruh  melakukan  audiensi  dengan  Bupati  Sumedang,
              Dony Ahmad Munir di Ruang Cakrabuana. Dalam aksinya itu, buruh meminta bupati mendukung
              buruh, menolak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Kemudian  juga  menolak  Peraturan  Pemerintah  nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan.
              "Kami  juga  menolak  pembahasan  UMK  Sumedang  tahun  2022  menggunakan  formula  PP  36
              tahun 2021. Aspirasi lainnya kami meminta Pak Bupati melakukan dekresi dalam penetapan UMK
              Sumedang 2022,"kata Koordinator ABSM, Guruh Hudyanto.

              Dikatakan, para buruh memperjuangkan upah yang layak untuk para buruh, yakni sebesar Rp 4
              juta. Jumlah tersebut, kata Guruh bukan jumlah yang abal-abal. "Sejatinya sejak ada PP 78
              Tahun  2015,  upah  kami  itu  hanya  penyesuaian,  jadi  sebetulnya  tidak  ada  kenaikan  upah,"
              ucapnya.  Menanggapi  aspirasi  para  buruh,  Bupati  Sumedang  Dony  Ahmad  Munir  mengaku
              sangat memahami.

              Dirinya berjanji akan memperjuangkan aspirasi para buruh melalui mekanisme yang berlaku.
              "Nanti ada Dewan Pengupahan. Ini prosesnya masih panjang, nanti 20 November dari provinsi
              ada UMP, terus kebawah dimusyawarahkan dengan Dewan Pengupahan," tuturnya. Dari situ,
              lanjut Dony, akan diketahui berapa UMP Jawa Barat, sebelum dibahas oleh kabupaten.
              "Nanti akan masuk ke BPS (Badan Pusat Statistik), lalu akan ada kajian, nanti akan ada UMP dari
              provinsi. Seperti apa isinya kita tunggu 20 November nanti, seperti apa yang ditetapkan UMP
              oleh provinsi, sebelum kami bahas di kabupaten,"ucapnya. Lebih jauh, bupati mengapresiasi
              para buruh yang menyampaikan aspirasi secara damai, tertib dan tetap menjaga kondusifitas.
              Sementara itu, kepolisian menyiagakan 386 personil mengamankan jalannya unjuk rasa buruh
              di  wilayah  Sumedang.  Kapolres  AKBP  Eko  Prasetyo  Robbyanto  dalam  rangka  pengamanan
              jalannya unjuk rasa terjun langsung ke lapangan melakukan pengawalan terhadap buruh yang
              melakukan ujuk rasa. Kamis ( 3/11/21 ).

              Kapolres  mengimbau  agar  tetap  memperhatikan  protokol  kesehatan  dengan  selalu  memakai
              masker  selama  pelaksanaan  unjukrasa.  "Kita  sediakan  air  mineral,  masker  dan  memberikan
              makanan dengan diadakannya gerobag berkah dengan cara memborong makanan dari penjual
              makanan  yang  selanjutnya  makanannya  bisa  dinikmati  oleh  buruh  yang  melakukan
              unjukrasa,"kata Kapolres.

              (gun)

              Caption:

              Aksi buruh di halaman Gedung IPP Sumedang Rabu (3/11) sempat diwarnai kericuhan antar
              buruh



                                                           212
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218