Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 24
NURUT YA, NGGAK ADA CUTI BERSAMA DEMI MENCEGAH PENYEBARAN CORONA
PEMERINTAH telah menyepakati serta merevisi hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2021.
Revisi dilakukan guna menekan angka penularan dan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Kemmaker mengungkapkan, kesepakatan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama
(SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Tenaga Kerja (Menaker) dan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Ada 2 hari libur nasional yang diubah dan
meniadakan 1 hari cuti bersama.
Ksop_Kijang mengungkapkan 2 hari libur nasional yang digeser. Yakni, Tahun Baru Islam 1443
Hijriyah pada Selasa (10/8) menjadi Rabu (11/8) dan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Selasa
(19/10) menjadi Rabu (20/10). Sementara libur cuti bersama Uari Raya Natal pada Jumat (24/12)
ditiadakan.
"Pemerintah mengubah hari libur nasional dan menghapus cuti bersama Natal 2021 untuk
menghindari penumpukan masyarakat pada waktu tertentu, sehingga meningkatkan penyebaran
Covid-19," ungkap Lioni771.
Yellow Kermit 89 menilai, keputusan mengubah hari libur nasional dan menghapus cuti bersama
sudah tepat. Keputusan tersebut bakal dapat menekan penyebaran Covid-19.
"Kan nggak semua orang rebahan di rumah. Banyak kok yang libur malah pergi mudik atau
wisata. Covid? Mana mereka peduli. Kalau mau libur ambil cuti aja," katanya.
Mantis008 mengatakan, biasanya cuti panjang diikuti dengan mobilitas tinggi dan bepergian
keluar kota. "Mungkin itu yang ingin dibatasi. Setuju sih," akunya.
AngelMaximilan mengajak publik mematuhi revisi kebijakan libur nasional dan cuti bersama.
"Nurut yuk semuanya," ajaknya. "Siap kita ikuti Pak, demi keselamatan dan kemaslahatan
bangsa," sahut Surnastl.
Menurut a300767, sebaiknya semuanya mengikuti aturan pemerintah dan tidak berkomentar
sinis. Dia meyakini, aturan tersebut dibuat untuk kebaikan bersama di masa pandemi. "Stop
bullying pemerintah," tegasnya.
Bplenzl menyarankan, sebaiknya libur nasional dan cuti bersama ditiadakan dulu. Kata dia, pada
2021 memang dikurangi, tapi tidak signifikan dampaknya terhadap penyebaran Covid-19.
"Contoh Lebaran, tetap ada cuti bersama," katanya.
Randomt61609964 setuju semua libur nasional dan cuti bersama dihapus. Namun, harus ada
kompensasi dari pemerintah atau perusahaan.
"Dihapus nggak apa-apa, tapi sebagai gantinya, misalnya dikasih Rp 100 ribu per hari libur/cuti
yang dihapus," ujarnya.
Menurut chandrafrisley, kebijakan ini tidak akan efektif menekan kasus Covid-19. Kata dia,
bagaimana mungkin meniadakan libur bisa menekan angka penularan Covid-19.
"Dari dulu ruang gerak itu sama saja, mau libur nggak libur tetap saja grafik angka Covid-19
selalu naik," katanya. asi
23