Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 20

"Pekerjaan kelas menengah dapat diartikan sebagai pekerjaan yang membayar upah, gaji atau
              keuntungan yang memungkinkan keluarga pekerja rata-rata untuk mengkonsumsi cara hidup
              kelas menengah yang setara dengan 3,752 juta rupiah per bulan," kata Ekonom Bank Dunia
              Indonesia, Maria Monica Wihardja saat peluncuran daring laporan Bank Dunia, Rabu (30/6).

              Monica menyampaikan Bank Dunia mencatat dari total 124 juta pekerja di Indonesia pada 2018,
              sebanyak  85  juta  pekerja  merupakan  pekerja  lepas,  karyawan  atau  wiraswasta  yang
              mendapatkan upah, gaji atau keuntungan pribadi. Sedangkan 39 juta lainnya merupakan pekerja
              keluarga yang tidak dibayar pekerja yang mengandalkan keuntungan bisnis.

              Faktor Penghambat
              Tiga faktor yang menghambat transisi Indonesia ke pekerjaan kelas menengah, lanjut Monica,
              adalah transformasi struktural belum mampu membawa peningkatan produktivitas yang cukup.
              Faktor kedua, struktur ekonomi yang tidak kondusif untuk mendukung pekerjaan kelas menegah,
              serta  sebagian  besar  tenaga  kerja  Indonesia  tidak  siap  untuk  menjalankan  pekerjaan  kelas
              menengah.

              Karenanya, lanjut Monica, Bank Dunia merekomendasikan reformasi kebijakan agar Indonesia
              dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan kelas menengah.

              Sementara  itu,  pakar  ekonomi  dari  Universitas  Surabaya  (Ubaya),  Wibisono  Har-djopranoto,
              mengatakan, tenaga kerja Indonesia berkualitas rendah memang beralasan. Beberapa alasan
              yang  menyebabkan  33  perusahaan  yang  merelokasi  dari  Tiongkok  tidak  memilih  RI  sebagai
              lokasi  baru  adalah  kesiapan  tenaga  kerja,  infrastruktur,  serta  faktor  kepastian  hukum  dan
              korupsi.

              "Sudah  sejak  lama,  pendidikan  SDM  kita  hanya  tujuannya  mencari  ijazah  saja,  sehingga
              terlembat mengejar kompetensi, melalui SMK, dan vokasi. Ini meyebabkan kompetisi SDM kita
              masih  jauh  di  bawah  Malaysia  dan  Vietnam.  Menyiapkan  SDM  lewat  pendidikan  perlu
              ditingkatkan, dengan sistem vokasi," kata Wibisono.

              Menurut dia, rata-rata lulusan tenaga kerja Indonesia masih SMA, sedangkan yang sarjana juga
              belum siap kerja. Bisa dilakukan lewat inovasi kurikulum, dan menggunakan konsep triple helix,
              pemerintah perlu meningkatkan peran swasta dalam sinergi ini agar lebih luas calon tenaga kerja
              yang bisa menikmati pelatihan.

              SB/Ant/ers/N-3




























                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25