Page 160 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 160

Airlangga  mengungkapkan,  berdasarkan  hasil  studi  evaluasi  fampak  program  Kartu  Prakerja
              yang dikeluarkan The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia (SEA), dari
              sisi layanan keuangan, Kartu Prakerja telah meningkatkan kepemilikan e-wallet.

              Studi ini juga menunjukkan adanya dampak positif terhadap ketahanan pangan, pekerjaan dan
              kewirausahaan, pendapatan, serta ketahanan finansial dari para penerima Kartu Prakerja.

              Dampak positif dari temuan studi J-PAL SEA tersebut searah dengan temuan survei-survei yang
              sudah dilakukan oleh lembaga-lembaga lain sebelumnya, yaitu, BPS, TNP2K, Cyrus Network,
              CSIS, Ipsos, dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja sendiri. “Efektivitas Program
              Kartu Prakerja telah terbukti secara ilmiah,” kata Airlangga.

              Program Kartu Prakerja secara resmi mulai menerima pendaftaran secara mandiri melalui situs
              www.prakerja.go.id pada tanggal 11 April 2020. Selama tahun 2021, tercatat ada 5.931.574
              penerima Kartu Prakerja dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Semua penerima tahun ini
              berbeda  dari  penerima  tahun  lalu  sehingga  selama  kurun  waktu  2020-2021,  program  Kartu
              Prakerja telah memberikan pelatihan dan insentif kepada 11,4 juta orang.

              Airlangga  memaparkan,  ekosistem  Kartu  Prakerja  dibangun  melalui  kemitraan  multi-pihak.
              Terdapat tujuh platform digital, 181 lembaga pelatihan yang menyediakan 663 pelatihan, lima
              mitra pembayaran, delapan institusi pendidikan, empat job platform yang saling terkoneksi, serta
              delapan kementerian dan lembaga dan 17 pemerintah daerah yang membantu menyediakan
              data.

              Dibandingkan  tahun  2020,  pada  tahun  ini  terdapat  peningkatan  dari  segi  anggaran  dan
              penyerapan. Jika pada tahun 2020 anggaran Kartu Prakerja ditetapkan sebesar Rp 20 triliun
              dengan  penyerapan  sebesar  91,26,  maka  pada penyelenggaraan  di  2021,  anggarannya  naik
              menjadi Rp 21,2 triliun dengan penyerapan yang lebih maksimal, yaitu 99,85%.

              Kinerja anggaran ini juga diikuti dengan tata kelola yang baik. Pimpinan Komisi Pemberantasan
              Korupsi dalam kegiatan monitoring Program Kartu Prakerja pada 5 Agustus 2021 mengatakan
              sistem program Kartu Prakerja dapat menjadi best practice untuk dijadikan contoh bagi program-
              program lainnya.

              Atas pencapaian positif tersebut, Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Cipta Kerja yang
              menyusun kebijakan dan mengendalikan program Kartu Prakerja memastikan bahwa program
              ini akan terus dilanjutkan pada 2022 dengan anggaran Rp 11 triliun.

              Sumber: BeritaSatu.com
























                                                           159
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165