Page 25 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 25

PENGAMAT: KARYAWAN IM2 MEMILUKAN, INDOSAT JANGAN LEPAS TANGAN

              Nasib  350  karyawan  Indosat  Mega  Media  (IM2),  anak  usaha  dari  Indosat  Ooredoo,  tidak
              menentu usai diputus kontrak perusahaan. Pengamat menilai sebagai perusahaan besar, Indosat
              Ooredoo, bisa mengatasi persoalan tersebut.

              Direktur  Eksekutif  ICT  Institute  Heru  Sutadi  mengatakan  Indosat  Ooredoo  harus  ada
              pertanggungjawaban  sebagai  pemilik  saham  terbesar  IM2.  Imbas  dibubarkannya  IM2  juga
              berdampak pada tutup layanan internet rumah, Indosat GIG.

              "Harus ada pertanggungjawaban terhadap nasib seluruh karyawan, karena kan Indosat Ooredoo
              merupakan shareholder utama IM2. Sahamnya kan 99,85% milik Indosat dan sisanya koperasi
              Indosat," ujar Heru.

              Lebih  lanjut,  Heru  mengungkapkan  persoalan  nasib  karyawan  IM2  perlu  menjadi  perhatian
              Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) Ida Fauziah.

              "Menkominfo dan Menaker harus turun tangan ini terkait dampak penutupan IM2 agar pegawai
              mendapat perlindungan," ucapnya.

              Mantan Komisoner BRTI ini juga mengatakan bahwa nasib karyawan IM2 yang terkatung-katung
              itu tidak bisa dilepaskan begitu saja.

              "Ini bukan sekadar soal korporasi tapi juga rasa kemanusiaan. Tidak bisa lepas tangan. Sebagai
              perusahaan besar dan internasional, saya yakin Indosat Ooredoo bisa menyelesaikan dampak
              penutupan IM2 dengan elegan dan membuat happy karyawan IM2," tuturnya.

              Indosat  Ooredoo  mengumumkan  anak  usahanya  PT  Indosat  Mega  Media  (IM2)  resmi  telah
              dibubarkan dan dilikuidasi pada 8 Desember 2021 lalu. Keputusan ini merupakan babak lanjutan
              dari perkara kasus korupsi yang melibatkan perusahaan tersebut dari 2015 lalu.

              Imbasnya  dari  pembubaran  anak  perusahaan  telekomunikasi  tersebut  berpengaruh  pada
              keberlangsungan hidup pada pekerja. Ketua Serikat Pekerja Indosat Mega Media (IM2) Deni
              Saputra  mengatakan,  setidaknya  pada  akhir  November  lalu  ada  350  lebih  karyawan  yang
              diputuskan hubungan kerja (PHK) secara tiba-tiba.

              "Per  30  November  ada  teman-teman  kami  jumlahnya  lebih  dari  350  orang  yang  berstatus
              outsourcing telah diputuskan kontraknya, dalam jangka waktu 1 pekan. Mereka bukan orang-
              orang yang punya tabungan besar, bukan orang-orang yang punya modal hidup besar," kata
              Deni.

              (agt/afr).



















                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30