Page 30 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 30

Haiyani harusnya diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi terkait proyek
              pembangunan Jalan Lingkar Pulau Bengkalis (multiyears) di Kabupaten Bengkalis, Riau Tahun
              Anggaran  2013-2015  dengan  tersangka  mantan  Sekda  Dumai  M.  Nasir  dalam  kapasitasnya
              selaku Kadis PUPR Kabupaten Bengkalis.

              Kendati  demikian,  Haiyani  mengutus  anak  buahnya,  yakni  Direktur  Bina  Kelembagaan
              Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
              dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenaker untuk menghadiri pemeriksaan tim penyidik
              KPK.

              "Haiyani Rumondang yang bersangkutan tidak hadir dan telah diwakilkan oleh Hery Sutanto,"
              ujar Ali dalam keterangannya, Kamis (16/12/2021).

              Dalam  pemeriksaan  terhadap  Hery,  tim  penyidik  mencecarnya  mengenai  legalitas  sertifikasi
              keahlian sejumlah pihak di PT Wika Sumindo Joint Operation. KPK menduga sertifikasi keahlian
              itu tidak sesuai persyaratan untuk mengikuti proyek jalan lingkar Bengkalis.
              "Adapun yang dikonfirmasi antara lain terkait legalitas sertifikasi keahlian dari beberapa pihak di
              PT  Wika  Sumindo  JO  yang  diduga  tidak  sesuai  persyaratan  teknis  dalam  mengikuti  proyek
              pembangunan Jalan Lingkar Pulau Bengkalis (multiyears) di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau
              Tahun Anggaran 2013 sampai dengan Tahun Anggaran 2015," ungkap Ali.
              Diketahui,  KPK  menetapkan  10  orang  sebagai  tersangka  baru  dalam  pengembangan  kasus
              proyek jalan di Kabupaten Bengkalis tersebut.

              Pertama,  pada  proyek  peningkatan  proyek  peningkatan  Jalan  Lingkar  Bukit  Batu-Siak  kecil
              (multiyears) di Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar
              Rp156  miliar,  KPK  menetapkan  tiga  terangka,  yakni  pejabat  pembuat  komitmen  (PPK)  atau
              Sekretaris Daerah Kota Dumai nonaktif dan Kepala Dinas PU Kabupaten Bengkalis 2013-2015 M.
              Nasir (MNS) serta dua orang kontraktor, Handoko Setiono (HS) dan Melia Boentaran (MB).
              Kemudian kedua, terkait proyek peningkatan Jalan Lingkar Pulau Bengkalis (multiyears) Tahun
              Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp126 miliar. Adapun yang menjadi tersangka
              M. Nasir, Tirtha Adhi Kazmi (TAK) selaku PPTK, serta empat kontraktor masing-masing I Ketut
              Surbawa (IKS) Petrus Edy Susanto (PES), Didiet Hadianto (DH), dan Firjan Taufa (FT).
              Selanjutnya ketiga, proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (multiyears) Tahun Anggaran
              2013-2015  dengan  nilai  kerugian  sekitar  Rp152  miliar.  KPK  menetapkan  M.  Nasir dan  Victor
              Sitorus (VS) selaku kontraktor.

              Terakhir, proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Duri (multiyears) Tahun Anggaran 2013-
              2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp41 miliar. M. Nasir dan Suryadi Halim alias Tando (SH)
              selaku kontraktor ditetapkan sebagai tersangka dalam proyek tersebut.

              Berdasarkan  hasil  perhitungan  sementara  terhadap  keempat  proyek  tersebut  merugikan
              keuangan negara yang ditaksir sekitar Rp475 miliar.














                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35