Page 57 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 57

Insiden memUukan itu terjadi sekitar pukul 0430 waktu setempat. Korban meninggal ditemukan
              terdampar di pantai. Masing-masing terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan. Sebanyak 14 orang
              lainnya ditemukan dalam kondisi hidupdanditahan penjaga pantai. Mereka dibawa ke Tanjung
              Sepang

              Sedangkan  25  orang  lainnya  hilang.  Mereka  diyakini  tengah  bersembunyi  atau  tenggelam.
              Otoritas Malaysia mengerahkan perahu dan drone untuk mencari mereka. Proses pencarian dan
              penyelamatan diperkirakan berlangsung selama 10 hari ke depan bergantung dengan situasi di
              lapangan. Polisi juga akan menyelidiki sindikat yang menjadi dalang di balik penyelundupan para
              imigran ilegal tersebut.

              "Kami sangat menyayangkan tragedi mematikan ini. Kami mendesak agar para imigran tidak
              masuk Malaysia secara ilegal," Kepala Penjaga Pantai Laksamana Mohamad Zubil Mat Som.

              Perahu yang dipakai para imigran tersebut ditemukan terbalikdan diterpa ombak sekitar 20 meter
              dari bibir pantai. Warga Indonesia kerap mencari kerja dengan mas uk ke Mal aysia secara i
              legal.  Mayoritas  menggunakan  perahu  di  malam  hari  dan  tiba  pagi  buta  untuk  menghindari
              patroli.

              Perahu  biasanya  berhenti  sebelum  mencapai  pantai  danorangdidalamnya  disuruh  untuk
              berenang.  Insiden  semacam  ini  kerap  terjadi.  Malaysia  merupakan  tempat  terbesar  imigran
              tanpa dokumen dari Indonesia.

              Berdasarkan paparan Anis Hidayah dari Migrant CARE, setiap tahun ada 100 ribu- 200 ribu orang
              Indonesia yang masuk Malaysia secara ilegal. Mayoritas direkrut oleh kelompok perdagangan
              manusia.

              Sebagian besar para imigran ilegal itu bekerja di pasar, perkebunan serta area konstruksi. Banyak
              di  antaranya  yang  berhasfl  menghindari  razia  selama  bertahun-tahun.  Kedutaan  Besar  di
              Malaysia  menjadi  salah  satu  yangtersibuk  di  dunia  diantara  kedutaan  lainnya  yang  dimiliki
              Indonesia. Salah satunya karena tingginya angka imigran ilegal tersebut.

              Berbagai program pemulangan kembali yang digagas pemerintah Malaysia maupun Indonesia
              tidak mampu membuat mayoritas imigran ilegal tersebut pulang. Sebagian memang pulang, tapi
              kembali lagi dengan membawa keluarganya. Pendapatan di Malaysia yang jauh lebih tinggi jadi
              alasan para imigran ilegal tersebut untuk mengadu nyawa di tengah lautan demi mengubah
              nasib, (sha/ttg)

              Caption:

              INSIDEN MAUT: Foto rilisan Tentara Diraja Malaysia kemarin (15/12) memperlihatkan kapal yang
              dibawa ke pantai setelah terbalik di dekat Tanjung Balau, Johor.




















                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62