Page 64 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 64

"Hasil dari pemeriksaan terhadap 6 orang ini, ternyata yang bersangkutan diiming-imingi akan
              dipekerjakan di luar negeri, ke daerah Timur Tengah, seperti Turki dan Qatar. Untuk berangkat
              ke sana, mereka diminta biaya Rp20 sampai Rp30 juta, dengan alasan untuk mengurus paspor,
              tiket pesawat, surat vaksinasi, dan visa," jelas Wahyu.

              Pendaftaran Melalui Facebook Dalam melancarkan aksinya, UA, berperan sebagai pencari calon-
              calon korban melalui media sosial Facebook.

              "UA bertindak sebagai pemasang iklan di media sosial Facebook. dan hampir semua komunikasi
              pendaftaran  kepada para  korban dilakukan  di media  sosial Facebook. Sementara  MA,  dalam
              perannya bertindak mengurus proses administrasi untuk korban calon pekerja, seperti paspor,
              visa, dan sebagainya. Jadi kedua tersangka ini sebagai pelaku kejahatan jaringan internasional.
              Mereka berasal dari Lampung," terangnya.

              Berdasarkan pemeriksaan, kedua tersangka ini sudah melakukan aksi ilegal ini selama 1 tahun.
              "Dalam satu bulan hasil kejahatannya itu mencapai kurang lebih Rp20 juta sampai Rp30 juta.
              Dalam satu bulan itu juga, tersangka bisa mengirimkan 3 sampai 4 orang," jelas Wahyu.

              Dari rumah penampungan calon pekerja migran itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, di
              antaranya 1 unit handphone, enam paspor, selembar visa elektronik atas nama Ali, satu lembar
              visa elektronik atas nama Rurgi, satu lembar visa elektronik atas nama Sarpan, satu lembar print
              tiket pesawat, 4 lembar surat vaksin, serta satu buku tabungan BRI.

              [yan].














































                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69