Page 71 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 71

Sekretaris  Jenderal  Kemnaker,  Anwar  Sanusi  menyebut  keberadaan  Pusat  Pasar  Kerja
              merupakan respons Kemnaker terhadap berbagai problematika ketenagakerjaan.
              Antara  lain  masih  lemahnya  link  and  match  antara  demand  dan  supply  ketenagakerjaan,
              tingginya angka pengangguran, dan setumpuk persoalan lainnya. Termasuk di antaranya adalah
              mendorong pasar kerja Indonesia agar lebih inklusif.

              "Karena prinsip pasar kerja ini adalah tiada satupun yang kita tinggalkan. Nothing leave behind,"
              kata Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis, Rabu (15/12/2021).

              Hal  itu  diungkapkannya  saat  menyampaikan  sambutan  dalam  Diskusi  Interaktif  bertemakan
              Bangkitkan Pasar Kerja Inklusif di Sektor Pariwisata Bersama Karirhub yang diselenggarakan di
              Badung, Bali.

              Anwar Sanusi menjelaskan dalam 2 tahun terakhir sektor ketenagakerjaan di Indonesia sangat
              terpukul akibat adanya pandemi COVID-19. Untuk menanggulanginya, selama ini pihaknya telah
              melakukan  terobosan  dengan  dua  pendekatan.  Pertama,  pendekatan  padat  karya  guna
              menyerap tenaga kerja.

              "Berbagai  kementerian/lembaga,  dan  tentunya  juga  Kementerian  Ketenagakerjaan,
              menempatkan  padat  karya  ini  sebagai  alternatif  untuk  menyerap  pengangguran  yang  cukup
              banyak," jelasnya.

              Pendekatan  kedua  adalah  pengembangan  kewirausahaan.  Kemnaker  sendiri  mengemas
              pendekatan  ini  dengan  program  Tenaga  Kerja  Mandiri  (TKM),  yang  tujuannya  adalah
              mengembangkan kewirausahaan masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
              dan menyerap tenaga kerja. Agar manfaatnya lebih optimal, Anwar Sanusi menyebut bahwa
              program TKM ini juga dikolaborasikan dengan kementerian/lembaga lain.

              "Pola-pola kita ini kita kolaborasikan dengan kementerian-kementerian yang memiliki program
              serupa,  tentunya  program  yang  bertujuan  mengatasi  persoalan  dampak  pandemi  di  sektor
              ketenagakerjaan," ujarnya.

              Tak  cukup  di  situ,  Anwar  Sanusi  menilai  bahwa  selain  pandemi  COVID-19,  sektor
              ketenagakerjaan juga masih dihadapkan pada tantangan lain mulai dari mismatch antara supply
              and demand tenaga kerja, hingga penyiapan SDM terampil dalam menghadapi bonus demografi.

              Oleh  karenanya,  pihaknya  membangun  Pusat  Pasar  Kerja  dengan  tujuan  untuk  mengatasi
              berbagai persoalan ketenagakerjaan yang ada. Kemnaker juga telah membangun satu sistem
              teknologi  informasi  yang  ditujukan  untuk  memberikan  layanan  ketenagakerjaan  yang
              terintegrasi.

              Sistem  tersebut  dinamakan  Sistem  Informasi  Ketenagakerjaan  (SISNAKER)  yang  akan
              bertransformasi menjadi SIAPKerja. Dalam kesempatan tersebut, Anwar Sanusi juga meminta
              kerja semu pihak untuk turut menyebarluaskan informasi mengenai penggunaan SIAP Kerja dan
              keberadaan Pusat Pasar Kerja.

              "Dengan  demikian,  akan  semakin  banyak  masyarakat  yang  menggunakan  SIAP  Kerja  untuk
              mendukung  cita-cita  pembentukan  ekosistem  ketenagakerjaan  yang  terintegrasi  guna
              meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja Indonesia," pungkasnya.







                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76