Page 78 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 78
Meski demikian, Haiyani mengutus anak buahnya, Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kemenaker, Hery Sutanto, untuk menghadiri pemeriksaan tim penyidik KPK.
“Haiyani Rumondang yang bersangkutan tidak hadir dan telah diwakilkan oleh Hery Sutanto,”
kata Plt Jubir KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021).
Dalam pemeriksaan terhadap Hery, tim penyidik mencecarnya mengenai legalitas sertifikasi
keahlian sejumlah pihak di PT Wika Sumindo Joint Operation. KPK menduga sertifikasi keahlian
itu tidak sesuai persyaratan untuk mengikuti proyek jalan lingkar Bengkalis.
“Adapun yang dikonfirmasi antara lain terkait legalitas sertifikasi keahlian dari beberapa pihak di
PT Wika Sumindo JO yang diduga tidak sesuai persyaratan teknis dalam mengikuti proyek
pembangunan Jalan lingkar pulau Bengkalis ( multi years ) di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
tahun anggaran 2013 sampai dengan tahun anggaran 2015,” kata Ali.
Diketahui, KPK menetapkan 10 orang sebagai tersangka baru dalam pengembangan kasus
proyek jalan di Kabupaten Bengkalis tersebut. Pertama, pada proyek peningkatan proyek
peningkatan Jalan Lingkar Bukit Batu-Siak kecil ( multi years ) di Kabupaten Bengkalis Tahun
Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp 156 miliar, KPK menetapkan tiga terangka,
yakni pejabat pembuat komitmen (PPK) atau Sekretaris Daerah Kota Dumai nonaktif dan Kepala
Dinas PU Kabupaten Bengkalis 2013-2015 M Nasir (MN) serta dua orang kontraktor Handoko
Setiono (HS) dan Melia Boentaran (MB).
Kemudian kedua, terkait proyek peningkatan jalan lingkar Pulau Bengkalis ( multi years ) Tahun
Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp 126 miliar. Adapun yang menjadi
tersangka M Nasir, Tirtha Adhi Kazmi (TAK) selaku PPTK serta empat kontraktor masing-masing
I Ketut Surbawa (IKS) Petrus Edy Susanto (PES), Didiet Hadianto (DH), dan Firjan Taufa (FT).
Selanjutnya ketiga, proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri ( multi years ) Tahun
Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp 152 miliar. KPK menetapkan M Nasir dan
Victor Sitorus (VS) selaku kontraktor.
Terakhir, proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Duri ( multi years ) Tahun Anggaran 2013-
2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp 41 miliar. M. Nasir dan Suryadi Halim alias Tando (SH)
selaku kontraktor ditetapkan sebagai tersangka dalam proyek tersebut. Berdasarkan hasil
perhitungan sementara terhadap keempat proyek tersebut merugikan keuangan negara yang
ditaksir sekitar Rp 475 miliar.
Sumber: BeritaSatu.com
77