Page 82 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 82

PASUTRI SPESIALIS TPPO TURKI-QATAR DICIDUK

              Pasangan  suami  istri  asal  Lampung  berinisial  AM  dan  UA  digelandang  Polresta  Tangerang
              Kabupaten. Pasalnya, keduanya diduga melakukan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke
              Turki dan Qatar.

              Kapolresta Tangerang Kabupaten, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan, total keseluruhan
              sebanyak 56 orang menjadi korban aksi kejahatan mereka.

              Sebanyak  50  orang  diantaranya  sudah  diberangkatkan  ke  luar  negeri  sebagai  tenaga  kerja
              Indonesia (TKI) ilegal.

              "Enam korban yang belum berangkat di antaranya, tiga laki-laki dan tiga perempuan, berinisial
              LN, S, AS, NYW, I dan SN," ungkapnya kepada RRI.co.id di Tangerang, Rabu (15/12/2021).

              Ia menjelaskan, penangkapan tersangka berawal dari laporan polisi pada 17 November 2021,
              terkait adanya tempat penampungan tenaga kerja ilegal di Perumahan Pamong klaster A2 11
              nomor 30, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

              Kemudian,  lanjutnya,  dari  laporan  itu  pihaknya  pun  langsung  melakukan  penyelidikan  dan
              penangkapan terhadap kedua tersangka.

              "Hasil dari pemeriksaan terhadap enam korban ini, ternyata yang bersangkutan diiming-imingi
              akan dipekerjakan di luar negeri daerah Timur Tengah seperti Turki dan Qatar," ujarnya.

              Modus operandi para tersangka, sambung Wahyu, merekrut korban-korbannya melalui media
              sosial Facebook untuk dibekerjakan di luar negeri dengan gaji Rp12 juta sampai Rp16 juta per
              bulannya.

              "Sebelum berangkat ke sana, korban diminta biaya Rp20 sampai Rp30 juta, dengan alasan untuk
              mengurus paspor, tiket pesawat, surat vaksinasi, dan visa," tuturnya.

              Dia menyebut, tersangka berkoordinasi dengan agen lainnya yang berada di luar negeri. Agen
              tersebut akan menyalurkan korban ke dua negara antara Turki dan Qatar.


              "Tersangka sudah berkoordinasi dengan pihak luar, kemudian mereka akan mengantar korban
              untuk  pembuatan  paspor,  dan  mengantar  ke  Bandara  dan  pengurusan  lain  sebagai  syarat
              pemberangkatan," ungkapnya.

              Ia  menambahkan,  dari  hasil  pemeriksaan  penyidik  tersangka  ini  sudah  melakukan  aksinya
              kurang lebih selama satu tahun, dengan meraup keuntungan dalam satu bulan mencapai Ro20
              sampai Rp30 juta.

              "Dalam satu bulan itu juga tersangka bisa mengirimkan tiga sampai empat orang," ucapnya.

              Barang bukti yang diamankan, yaitu berupa satu unit ponsel, enam paspor, tiga visa elektronik,
              dua lembar print tiket pesawat, tiga buah surat vaksinasi covid-19, dan dua buku tabungan.

              Atas perbuatannya, para tersangka akan dikenakan pasal berlapis yaitu Pasal 81 Junto 69 UU RI
              Nomor  18  tahun  2017  tentang  Perlindungan  Pekerja  Indonesia  dengan  ancaman  hukuman
              penjara 10 tahun atau denda sebesar Rp15 miliar dan atau Pasal 4 dan Pasal 10 UU Nomor 21
              tahun 2007 tentang tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman hukuman 3 sampai 15
              tahun penjara dan denda sampai dengan Rp100-600 juta.





                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87