Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 146

MENAKER: PANDEMI COVID-19 BUAT KERJA TAK HARUS DI KANTOR

              JAKARTA - Kondisi pandemi Covid-19 membuat perekonomian seluruh negara terdampak. Tak
              terkecuali Indonesia, yang kinerja perekonomiannya mengalami resesi pada 2020.

              Hal  tersebut  tentu  berhubungan  langsung  dengan  iklim  ketenagakerjaan  Tanah  Air.  Tingkat
              pengangguran  terbuka  di  sepanjang  pandemi  melonjak  signifikan  menjadi  7,07%  dengan
              sedikitnya 29,12 juta masyarakat terdampak langsung dengan adanya pandemi.

              Namun di tengah tekanan yang terjadi, Gelombang baru revolusi terjadi ditandai dengan makin
              gencarnya penggunaan teknologi digital yang mengarah pada otomasi dan pertukaran digital
              secara cepat dan bahkan realtime di segala aspek.

              "Kita  bisa  lihat  sekarang  dunia  kini  lebih  banyak  'digerakkan'  oleh  internet  of  things  (IoT),
              artificial  intelligence  (AI)  dan  juga  Big  Data.  (Perubahan)  Ini  menjadikan  pekerjaan  hari  ini
              menjadi sangat fleksibel, baik dari segi waktu maupun tempat. Kerja tidak lagi harus dikerjakan
              di kantor dan di jam-jam kerja yang telah ditentukan.

              Kerja  kini  bisa  di  mana  saja  dan  kapan  saja,"  ujar  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida
              Fauziah,  dalam  keynote  speech  yang  disampaikannya  sebagai  pembuka  acara  Penghargaan
              Indonesia Human Resource Awards 2021, Kamis (29/4/2021) Tak sekadar membuat proses kerja
              menjadi lebih fleksibel, menurut Ida, gelombang perubahan yang terjadi juga memantik disrupsi
              dalam dunia industri dan juga menciptakan tatanan baru dalam dunia kerja. Perekonomian dunia
              secara bertahap bergerak dari old economy ke arah new economy.

              "World  Economic  Forum  (WEF)  dalam  laporan  terbarunya  memperkirakan  bahwa  akan  ada
              sedikitnya 95 juta jenis pekerjaan baru yang akan tumbuh bersamaan dengan 85 juta pekerjaan
              lama  yang  bakal  semakin  berkurang  dan  hilang.  Di  Indonesia,  McKinsey  juga  meyakini  ada
              setidaknya 23 juta pekerjaan yang terdampak oleh gelombang otomasi, namun juga akan ada
              puluhan juta pekerjaan baru yang akan muncul," tutur Ida.
              Dengan kondisi demikian, Ida menyebut bahwa pada akhirnya profil dan skill yang dibutuhkan
              di masa depan juga pasti akan berubah. Misalnya saja terkait kemampuan berpikir kritis dan
              analitis, kecakapan  dalam  membuat  desain  dan  berinovasi  hingga kemampuan  memecahkan
              masalah  sekaligus  juga  pengelolaan  stres,  menjadi  sangat  dibutuhkan  di  masa  depan,
              menggantikan tuntutan terhadap skill yang masih sangat manual dan mengandalkan personal
              handling.

              “Dengan segala perubahan itu, maka pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah
              kuncinya. Dan dalam konteks korporasi, peran itu jelas berada di bagian Human Resources (HR).
              (Peran HR) berada di ujung tombak dalam pengembangan kompetensi dan karier karyawan. Dari
              sana  lah  perusahaan  kemudian  memupuk  daya  saingnya  menjadi  lebih  baik  lagi,  dan  siap
              menghadapi berbagai tantangan di industri,” ungkap Ida.



















                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151