Page 216 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 216

Menaker  Ida  Fauziyah  juga  menegaskan,  perusahaan  agar  melakukan  pembayaran  THR
              Keagamaan paling lama 7 hari sebelum Lebaran.
              "Saya tekankan bahwa THR Kegamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan pekerja/buruh yang bersangkutan," tegas Menaker Ida Fauziyah , seperti dikutip
              dari website resmi Kemnaker, 12 April 2021.

              Kemnaker menambahkan, THR Keagamaan bagi karyawan wajib dibayarkan dalam bentuk uang
              rupiah.

              Berikut  beberapa  pihak  yang  berhak  dinyaakan  menjadi  penerima  THR  Kegamaan:  -
              Pekerja/buruh berdasarkan PKWT atau PKWTT yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus
              menerus atau lebih - Pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK terhitung sejak
              H-30 hari sebelum hari raya keagamaan - Pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain
              dengan masa kerja berlanjut, apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.

              Adapun rincian serta cara menghitung THR bagi Karyawan Swasta adalah sebagai berikut: -
              Apabila karyawan memiliki masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan,
              THR diberikan sesuai perhitungan masa kerja dibagi 12 buan, kemudian dikali 1 bulan upah.

              - Apabila karyawan memiliki masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan
              dengan ketentan 1 bulan upah.

              - Apabila karyawan berdasarkan perjanjian kerja harian dengan masa kerja 12 bulan atau lebih,
              upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima selama 12 bulan, sebelum hari
              raya keagamaan.

              -  Apabila  pekerja  harian  memiliki  masa  kerja  kurang  dari  12  bulan,  upah  1  bulan  dihitung
              berdasar rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama kerja.
              Kemnaker menyatakan bahwa perusahaan harus tepat waktu dalam melakukan pembayaran
              THR kepada karyawan. Sebab apabila terlambat, denda menanti perusahaan.

              Perusaahn yang terlambat melakukan pembayaran THR Keagamaan, akan dikenakan denda,
              yaitu membayar 5 persen dari total THR yang harus dibayarkan.

              Denda  tersebut  nantinya  akan  dikelola  dan  dipergunakan  untuk  kesejahteraan  karyawan  ,
              pekerja, atau buruh.

              Kemudian bagi perusahaan yang tidak membayarkan THR , akan diberikan sanksi administratif,
              yaitu: - Teguran tertulis - Pembatasan kegiatan usaha - Penghentian sementara sebagian atau
              seluruh  alat  produksi  -  Pembekuan  kegiatan  usaha  Namun,  denda  tersebut  tidak  lantas
              menghilangkan kewajiban perusahaan membayar THR Keagamaan untuk karyawan swasta.

              Bagi perusahaan yang masih terdampak pandemi Covid-19 sehingga tidak mampu memberikan
              THR Keagamaan tepat waktu, Menaker Ida Fauziyah memberikan solusi atas kasus tersebut,
              yaitu:  Perusahaan  wajib  melakukan  dialog  dengan  Gubernur  dan  Bupati/Wali  Kota  untuk
              mencapai solusi dan kesepakatan yang terbaik.

              "Kesepakatan tersebut dibuat secara tertulis dan memuat waktu pembayaran THR Keagamaan
              dengan  syarat  paling  lambat  dibayar  sampai  sebelum  Hari  Raya  Keagamaan  tahun  2021
              pekerja/buruh yang bersangkutan," tegas Menaker Ida Fauziyah.

              Itu tadi jadwal, rincian penerima, dan cara menghitung Tunjangan Hari Raya ( THR ) tahun 2021
              bagi karyawan /buruh.***.


                                                           215
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221