Page 222 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 222

Kepastian  itu,  sesuai  Surat  Edaran  (SE)  Menaker  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang
              Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh
              di Perusahaan.

              "Edaran  mewajibkan  pengusaha  untuk  memberi  THR  keagamaan  kepada  pekerjanya,  tanpa
              pengecualian status pekerjanya," katanya kepada Disway Berau, Rabu (28/4).

              Dijelaskan  Sri,  ada  tiga  jenis  pekerja  yang  berhak  memperoleh  THR  keagamaan.  Pertama,
              pekerja atau buruh berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau Perjanjian Kerja
              Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang memiliki masa kerja 1 bulan.

              Kedua, pekerja berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK terhitung sejak H-30 hari sebelum hari
              raya keagamaan. Terakhir, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja
              berlanjut namun belum mendapatkan THR dari perusahaan yang lama.

              "Jadi para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan
              atau lebih, dan masih memiliki hubungan kerja berhak mendapatkan THR juga," ujarnya.

              Penepatan besarnya THR berdasarkan 1 bulan upah untuk pekerja yang mempunyai masa kerja
              12  bulan  atau  setahun.  Sedangkan  masa  kerjanya  kurang  dari  setahun,  dihitung  secara
              proporsional sesuai masa kerjanya.

              Penghitungan upah sebulan, yakni tunjangan yang merupakan upah bersih ( clean wages ) atau
              upah  pokok,  termasuk  tunjangan  tetap.  Untuk  upah  pokok  dan  tunjangan  tidak  tetap,
              perhitungan berdasarkan upah pokok.

              "Perusahaan juga bisa memberikan THR yang nilainya lebih besar dari peraturan perundang-
              undangan.  Tapi,  terlebih  dulu  ditetapkan  dalam  perjanjian  kerja,  peraturan  perusahaan  dan
              perjanjian kerja bersama atau kebiasaan yang selama ini dilakukan perusahaan," bebernya.
              Sedangkan pekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu bulan dihitung melalui dua
              ketentuan. Yakni, memiliki masa kerja lebih atau kurang dari 12 bulan, THR-nya menyesuaikan
              rata-rata upah tiap bulan selama masa kerja.

              "Sudah  cukup  jelas  aturannya.  Saya  meminta,  semua  perusahaan  bisa  memberikan  hak
              tunjangan  keagamaan,  tanpa  melihat  status  karyawan  tetap  atau  kontrak.  Kalau  hak  tidak
              diberikan, laporkan ke Disnakertrans Berau," tegasnya. */ZUH/JUN.





























                                                           221
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227