Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 35

Ringkasan

              Dalam  upaya  peningkatan  kerja  sama  ketenagakerjaan,  khususnya  bidang  penempatan  dan
              perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI),  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  telah
              melakukan pertemuan secara daring dengan Otoritas Taiwan, yang dalam hal ini diwakili oleh
              Kepala Kantor Taipei Economic and Trade Office in Jakarta (TETO Jakarta), Jon C.Chen, pada
              hari Kamis (18/3/2021).



              MENAKER IDA MINTA PENJELASAN TAIWAN SOAL KEBIJAKAN PENEMPATAN PMI

              Jakarta - Dalam upaya peningkatan kerja sama ketenagakerjaan, khususnya bidang penempatan
              dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, telah
              melakukan pertemuan secara daring dengan Otoritas Taiwan, yang dalam hal ini diwakili oleh
              Kepala Kantor Taipei Economic and Trade Office in Jakarta (TETO Jakarta), Jon C.Chen, pada
              hari Kamis (18/3/2021).

              Langkah Menaker Ida menemui Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei dimaksudkan untuk
              meminta kejelasan dan sekaligus membahas rencana penempatan kembali PMI ke Taiwan. Sejak
              bulan  Desember  2020,  pihak  otoritas  Taiwan  telah  mengeluarkan  kebijakan  penghentian
              sementara untuk penempatan PMI akibat ditemukannya sejumlah PMI yang positif COVID-19.

              Terkait  hal  ini,  pihak  Otoritas  Taiwan  meminta  Pemerintah  Indonesia  melakukan  supervisi
              terhadap Perusahaan Penempatan PMI (P3MI) yang telah menempatkan PMI terjangkit COVID-
              19. Merespon hal ini, Tim Evaluasi, yang keanggotaannya terdiri dari Kemnaker, Kemenkes, dan
              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) langsung melakukan supervisi terhadap
              14 P3MI yang diduga telah menempatkan PMI tersebut.

              "Hasil  supervisi  telah  kita  sampaikan  kepada  pihak  Otoritas  Taiwan.  Oleh  karenanya,  dalam
              pertemuan ini kita ingin mendapatkan kejelasan dan tanggapan, serta tindak lanjut dari Otoritas
              Taiwan atas hasil supervisi dimaksud," tegas Menaker Ida.

              Masih soal penempatan PMI, kepada Jon C. Chen, Menaker Ida juga ingin memperoleh informasi
              terkait sikap pihak Taiwan terhadap penetapan Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran
              Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan. "Sebagai pembuat
              kebijakan  atau  regulator,  kami  ingin  agar  kebijakan  yang  kami  keluarkan  adalah  tepat  dan
              applicable/sesuai dengan kondisi yang ada," katanya.

              Berkenaan hal tersebut, Menaker mengusulkan agar pemerintah Indonesia dan Taiwan duduk
              bersama untuk menyikapi calon PMI yang telah memiliki visa (sebelum terkena kebijakan zero
              cost) dan calon PMI yang belum memiliki visa pasca dikeluarkannya kebijakan zero cost.

              Dalam  pertemuan  yang  dilakukan  secara  daring  ini,  Menaker  Ida  juga  menanyakan
              permasalahan sekitar 400 awak kapal Indonesia yang bekerja pada kapal-kapal non-Taiwan yang
              stranded (terdampar) di perairan Taiwan. Ke-400 awal kapal tersebut hingga kini belum dapat
              pulang ke Tanah Air, dikarenakan belum adanya izin otoritas berwenang di Taiwan untuk sign
              off (keluar) dari Taiwan.

              Menaker  Ida  Fauziyah  menambahkan,  Pemerintah  Indonesia  sangat  menaruh  perhatian
              terhadap kasus-kasus awal kapal Indonesia di luar negeri dan berharap permasalahan ini dapat
              diselesaikan secepatnya. "Saya meminta kejelasan dan kepastian tentang kapan izin sign off
              dapat diberikan, mengingat kondisi para awak kapal tersebut sudah sangat rentan secara mental
              maupun fisik," katanya.




                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40