Page 73 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2021
P. 73
KEMNAKER BERKOMITMEN CIPTAKAN SDM UNGGUL PASCAPANDEMI COVID-19
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen untuk menciptakan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul pascapandemi Covid-19. Salah satu langkah strategis penyerapan
angkatan kerja terhadap kondisi terkini adalah meningkatkan kapital digital tenaga kerja
Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, Kamis (29/7/2021), mengatakan, melalui kapital
digital, akses terhadap teknologi digital akan meningkat dan keterampilan untuk memanfaatkan
secara optimal teknologi digital yang dapat diakses.
"Melalui kapital digital juga akan melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital untuk
meningkatkan kapital ekonomi, kapital sosial, dan kapital kultural (sertifikasi profesi)," kata
Anwar Sanusi saat menjadi pembicara pada Webinar Pasar Sakti (job fair) bertajuk "Fight Back
Economy" secara virtual di Jakarta, Kamis (29/7/2021).
Anwar menegaskan, flesibilitas pasar kerja dan masifikasi penciptaan lapangan kerja yang
berkualitas merupakan sebuah keharusan dalam arah kebijakan Ketenagakerjaan. Untuk itu,
pihaknya memberikan ruang seluas-luasnya bagi para talenta muda agar bisa berkreasi.
"Kami memiliki beberapa agenda seperti transformasi innovation room menjadi talent hub.
Kemudian pengembangan kompetensi talenta muda, mulai dari pemetaan talenta muda,
pembentukan tim seleksi talenta muda, dan peningkatan talenta muda. Termasuk juga
pembentukan talent corner di BLK UPTP dan talent scouting inovator muda," ujarnya.
Anwar Sanusi menambahkan, seiring makin cepatnya perubahan dunia ketenagakerjaan akibat
proses otomasi industri dan dampak Covid-19, yang mendorong percepatan penggunaan
teknologi digital dan online, pihaknya telah menyiapkan strategi agar tetap bisa berperan dalam
proses link and match pasar kerja yakni melalui pelatihan vokasi.
Anwar mengatakan, pelatihan vokasi memiliki keunggulan durasi relatif singkat, input peserta
tidak terbatas usia tertentu (longlife learning), SDM pengajar adalah praktisi, fleksibilitas program
pelatihan terhadap perubahan dunia kerja, program pelatihan yang to the point terhadap
kompetensi yang dibutuhkan, dan dapat dikombinasikan dengan program soceial safety net lain.
Misalnya Kartu Prakerja, KIP, PKH, BPJS, dan lainnya.
"Pelatihan vokasi menjadi solusi rendahnya daya saing angkatan kerja dan pengangguran pada
era digitalisasi lapangan pekerjaan pada masa recovery ekonomi," katanya.
Melalui pelatihan volasi, lanjut Anwar Sanusi, Kemnaker telah menyiapkan enam strategi
menghadapi transformasi Ketenagakerjaan akibat revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi
Covid-19.
Pertama, analisa dinamika permintaan dan penawaran ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-
19. Kedua, penyiapan kompetensi-kompetensi baru melalui pelatihan kerja dengan konsep triple
skilling.
Ketiga, mengoptimalkan fungsi pemagangan untuk menambah pengalaman kerja. Keempat,
peningkatan softskill dan produktivitas kerja. Kelima, melakukan redesain kurikulum dan metode
dengan penedekatan human digital skill dan metode blended learning.
"Keenam, mengoptimalkan proses kolaborasi antara dunia inudstri, lembaga diklat,
Kadin/Apindo, asosiasi, untuk kebutuhan kompetensi," katanya
Anwar menjelaskan, untuk meningkatkan mutu pelatihan vokasi dan penguatan akses, Kemnaker
telah mengeluarkan berbagai kebijakan. Mulai dari masuk BLK tanpa syarat umur dan latar
72