Page 155 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 155

Sebelumnya, dalam SK yang diterbitkan, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memastikan
              tidak ada kenaikan UMP pada 2021.
              UMP akan tetap sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 3.043.111 per bulan, dengan
              standar 7 jam kerja sehari atau 40 jam seminggu.

              Para buruh menilai, SK UMP itu sangat merugikan buruh, di mana mereka sangat membutuhkan
              tunjangan hidup, ditambah lagi dalam kondisi pandemi Covid-19.

              Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang mendengar orasi buruh itupun langsung keluar
              dari ruang kerjanya dan menemui massa aksi.

              Herman mengatakan, meskipun UMP tak mengalami kenaikan, namun Kebutuhan Hidup Layak
              (KHL) kabupaten/ kota dipastikan akan ada kenaikan.

              "Tentang keinginan untuk UMP tetap ada kenaikan saya setuju. Maka dalam Pergub, terkait UMP
              minimal sama dengan tahun kemarin. Usulan kabupaten /kota yang tidak menaikkan (KHL) tidak
              aku  teken.  Kenaikannya  harus,  dengan  KHL  daerah  tentunya  variatif  dan  tidak  sama,"  kata
              Herman di hadapan massa aksi, Rabu (11/11/2020).

              Herman  pun  memastikan  kepada  para  buruh  bahwa  ucapannya  tersebut  dapat  dipenuhi,
              sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

              Ia pun meminta kepada buruh untuk sabar dan menunggu hasil KHL yang akan ditetapkan awal
              Januari 2021.

              "Tidak perlu khawatir, saya tetap bersama kalian. Selama kita hidup dalam ekosistem, antara
              buruh dan korporasi harus jalan seimbang. Buruh ingin perusahaannya survive dalam Covid-19.
              Saya Gubernur kalian yang tidak akan meninggalkan kalian," ujar Herman.

              Sementara  itu,  Ketua  DPD  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Sumatera
              Selatan  Abdullah  Anang  mengatakan,  mereka  akan  menunggu  keputusan  KHL  dari
              kabupaten/kota yang disebutkan Gubernur.

              Menurut Abdullah, dalam aksi tersebut mereka menyampaikan lima tuntutan, yakni meminta
              Presiden  untuk  menerbitkan  peraturan  pemerintah  undang-undang  (Perppu)  pembatalan
              Undang-Undang Cipta Kerja.
              Kemudian, menolak SK Gubernur Sumsel tentang UMP 2021 dan menuntut Gubernur Sumsel
              untuk menaikkan UMP2021.

              Selanjutnya,  menuntut  pembahasan  upah  minimum  sektoral  Provinsi  Sumsel  dan  menutntut
              pihak PPNS Sumsel untuk melaksanakan tugas pokok dan penyelesaian kasus ketenagakerjaan
              di Sumsel.

              "Hasil pertemuan tadi, Gubernur sepakat menerima semua tuntutan kami. Sekarang kami akan
              menunggu KHL kabupaten/kota. Jika tidak ada kenaikan, kami akan kembali aksi," kata Abdullah.














                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160