Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 194

HORE, PROGRAM KARTU PRAKERJA DIPERPANJANG HINGGA 2021

              Pemerintah awalnya merencanakan pendaftaran Kartu Prakerja hanya dibuka sampai gelombang
              10. Namun, akhirnya memutuskan membuka gelombang 11 pada 2 November 2020 lalu dengan
              jumlah  kuota  400  ribu  orang.  Ternyata  animo  masyarakat  terhadap  program  Kartu  Prakerja
              masih tinggi, bahkan untuk gelombang 11 saja jumlah pendaftar mencapai 6 juta orang melebihi
              batas kuota yang disediakan.

              Lantas apakah program Kartu Prakerja akan berlanjut hingga 2021? Berdasarkan informasi yang
              dihimpun oleh Liputan6.com Rabu (11/11/2020), Komite Cipta Kerja (KCK) memastikan program
              kartu prakerja akan berlanjut hingga 2021. Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja, Denni Puspa
              Purbasari mengatakan masih ada kesempatan pada tahun mendatang, meskipun pendaftaran
              Kartu Prakerja Gelombang 11 telah ditutup pada Rabu (4/11/2020) lalu.

              "Pendaftar yang sudah memasukkan data yang belum lulus di tahun ini jangan berkecil hati
              karena masih bisa daftar di tahun depan jadi join 2021, data-data teman-teman masih tersimpan
              di kartu prakerja jadi tidak perlu mengulang dari awal," kata Denni.

              Dirinya memastikan konsep program Kartu Prakerja di 2021 akan sama seperti di tahun 2020
              ini, yakni mewadahi para pencari kerja yang terdampak PHK melalui pelatihan-pelatihan yang
              sudah disiapkan.
              Adapun dari gelombang 1-11 Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja mencatat jumlah pendaftar
              mencapai 42 juta orang di seluruh Indonesia.

              Pemerintah menjalankan program Kartu Prakerja sebagai salah satu realisasi janji kampanye
              Presiden  Joko  Widodo  (Jokowi  ).  Tujuan  dari  Kartu  Prakerja  ini  untuk  mengentaskan
              pengangguran.  Namun, pada tahun  ini  program  Kartu  Prakerja  diakselerasi  sebagai  bantuan
              untuk masyarakat terimbas Covid-19.

              Tak disangka, program ini mendapatkan sambutan yang tinggi dari masyarakat. Tercatat, ada
              lebih dari 42 ribu pendaftar Kartu Prakerja dari berbagai daerah di Indonesia.

              Seiring  tingginya  animo  masyarakat,  besar  pula  potensi  kecurangan  yang  terjadi.  Seperti
              pemalsuan data saat mendaftar. Sebagai catatan, Aparatus Sipil Negara (ASN) atau Pegawai
              Negeri Sipil (PNS) tidak termasuk sebagai yang berhak mendapatkan manfaat dari program ini.

              Kepala  Seksi  Evaluasi  dan  Pelaporan  Bantuan  Hukum  Tata  Usaha  Negara  Kejaksaan  Agung,
              Sunandar  Pramono,  mengatakan  bahwa  PNS yang  memalsukan  data  untuk  mendaftar  Kartu
              Prakerja dapat melanggar aturan kode etik PNS. Sanksinya bisa dilakukan pemecatan.

              "Kalau konteksnya secara itu jelas pidana administratif dan melanggar kode etik PNS. Mereka
              kan ada kewajiban membawa wibawa negara. Jika tidak menjaga perlakuannya akan dikenakan
              hukuman kode etik," ujar Sunandar dalam diskusi panel Kartu Prakerja, Selasa (10/11/2020).

              Dalam konteks formil, kata sunandar, pemalsuan data ini sudah masuk kejahatan. Berdasarkan
              UU ITE, Sunandar mengatakan hukumannya bisa di atas 5 tahun penjara.

              "Konteks formil sudah masuk kejahatan, tapi kalo materil sudah bisa ditahan. Yang diatur pada
              UU kependudukan ITE itu berat bisa di atas 5 tahun," jelas Sunandar.

              Jika PNS bersangkutan terlanjur mendapatkan intensif Kartu Prakerja, maka uang tersebut akan
              diminta untuk dikembalikan. Sebab, kasusnya masih kecil jika masuk ke dalam tindak pidana
              korupsi.

              "Jika dalam perdata, dan mereka sudah mendapatkan uang. Tapi terlalu kecil untuk dibawa ke
              konteks korupsi. Paling kita minta balik uang tersebut," kata dia.
                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199