Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 198

Peserta Kartu Prakerja yang terbukti memalsukan data dan identitas akan dituntut secara hukum.
              Hal tersebut disampaikan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
              Salah satu langkah konkret Program Kartu Prakerja yang dilakukan untuk menghindari adanya
              pelanggaran hukum yaitu melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Jaksa
              Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.

              Salah satu poin penting dalam perjanjian itu adalah upaya hukum perdata atas kerugian yang
              timbul ketika orang-orang yang tidak memenuhi ketentuan malah menerima manfaat Program
              Kartu Prakerja.

              "Atas  dasar  ini  serta  kebutuhan  hukum  lainnya  di  bidang  perdata  dan  tata  usaha  negara,
              Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja merasa perlu untuk menjalin kerja sama dengan
              Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara," kata Direktur Eksekutif Manajemen
              Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari di kantor Kejaksaan Agung, dalam
              keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (10/11/2020).
              Kerja sama ini dilakukan karena Jaksa Agung adalah anggota Komite Cipta Kerja yang memiliki
              jangkauan di seluruh Indonesia.

              "Kerja  sama  ini  adalah  bagian  upaya  Manajemen  Pelaksana  Program  Kartu  Prakerja  untuk
              meningkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi
              Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin.

              Berdasarkan  Pasal  3  Peraturan  Presiden  Nomor  76  Tahun  2020,  yang  berhak  memperoleh
              manfaat Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia (WNI), berusia minimal 18 tahun, dan
              tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

              Penerima manfaat Kartu Prakerja juga tidak termasuk dalam kelompok yang dilarang menerima
              berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2011
              yaitu Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, ASN, Prajurit TNI, Anggota POLRI, Kepala
              Desa dan perangkat desa, Direksi, Komisaris, dan Dewas BUMN/BUMD.

              Sebelumnya, kasus penyalahgunaan identitas sempat viral di media sosial, terutama oleh pihak-
              pihak yang 'mengklaim' dirinya sukses menjadi calo atau pengepul data calon peserta Program
              Kartu Prakerja.

              Modusnya, si pelaku ini mengumpulkan identitas mereka yang ingin menjadi Penerima Kartu
              Prakerja, lalu menjanjikan bisa lolos diterima, serta meminta persentase bagian dari bantuan
              insentif yang didapat.

              Dengan penandatangan perjanjian kerja sama ini secara resmi, Manajemen Pelaksana Program
              Kartu Prakerja berharap para pelaku penipuan seperti itu bisa diproses hukum dan mendapatkan
              efek jera.

              "Kejaksaan Agung siap memberi pendampingan kepada Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja
              untuk beberapa lingkup kegiatan," papar Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha
              Negara, Feri Wibisono.

              Ada tiga lingkup kegiatan yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Sama ini. Pertama, pemberian
              bantuan  hukum  oleh  Jamdatun  dalam  perkara  Perdata  maupun  Tata  Usaha  Negara  untuk
              mewakili Manajemen Pelaksana, baik sebagai Penggugat maupun sebagai Tergugat.
              Kedua, pemberian pertimbangan hukum dengan memberikan Pendapat Hukum (legal opinion)
              dan/atau Pendampingan Hukum (legal assistance) atas permintaan Manajemen Pelaksana.



                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203