Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 200
Judul Diguyur Hujan, Buruh Sampaikan Tuntutan
Nama Media Analisa Daily
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg13
Jurnalis dhs
Tanggal 2020-11-11 09:23:00
Ukuran 137x99mmk
Warna Warna
AD Value Rp 21.372.000
News Value Rp 106.860.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Tamiang Suprianto (Ketua DPRK Aceh) Terus terang saja saya berasal dari buruh, saya
pernah jadi buruh jadi saya bisa merasakan apa yang bapak-bapak ibu rasakan
Ringkasan
Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan-Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (FSPPP-SPSI) Kabupaten Aceh Tamiang (Atam) menggelar unjuk rasa menolak
Undang-Undang Omnibus Law yang telah ditandatangani Presiden, di Gedung DPRK Aceh
Tamiang, Senin (9/11).
Meski diguyur hujan, massa buruh tetap bertahan untuk bertemu pimpinan dan anggota dewan
guna menyampaikan poin tuntutan yang harus diperjuangkan.
DIGUYUR HUJAN, BURUH SAMPAIKAN TUNTUTAN
Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan-Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (FSPPP-SPSI) Kabupaten Aceh Tamiang (Atam) menggelar unjuk rasa menolak
Undang-Undang Omnibus Law yang telah ditandatangani Presiden, di Gedung DPRK Aceh
Tamiang, Senin (9/11).
Meski diguyur hujan, massa buruh tetap bertahan untuk bertemu pimpinan dan anggota dewan
guna menyampaikan poin tuntutan yang harus diperjuangkan.
Salah satu poin yang paling disoroti buruh dalam aksi ini masalah Upah Minimum Provinsi (UMP)
yang dinilai tidak berpihak kepada pekerja.
Dalam tuntutannya para buruh minta DPRK Atam mengeluarkan petisi dan rekomendasi
penolakan UU Omnibus Law/ Ciptaker klaster ketenagakerjaan, menolak Surat Edaran Menaker
RI Nomor: M/11/ HK.04/X/2020 untuk tidak menaikan UMP.
199