Page 205 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 205
RESESI, PENGUSAHA BESAR JUGA TERKENA DAMPAK
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, dampak pandemi Covid-19 telah memukul sektor
perekonomian dan menempatkan Indonesia pada jurang resesi, memerlukan upaya ekstra untuk
dapat kembali pulih.
"Pada sektor perekonomian, dampak pandemi telah dirasakan hampir pada seluruh bidang dan
tingkatan. Tidak hanya mayoritas sektor UMKM yang mengalami pukulan keras, pengusaha-
pengusaha besar juga turut merasakan dampaknya," kata Bamsoet, Rabu (11/11/2020).
Politisi Golkar ini menerangkan, setelah mengalami kontraksi kinerja pertumbuhan ekonomi pada
dua kuartal berturut-turut, yakni minus 5,32 persen pada kuartal II tahun 2020, dan minus 3,49
persen pada kuartal III tahun 2020.
Maka sebagaimana telah diprediksikan sebelumnya, saat ini Indonesia mengalami resesi
ekonomi. Pandemi telah menggerus dua sisi perekonomian, baik dari sisi penawaran (supply)
dan permintaan (demand).
"Kebijakan pembatasan aktivitas perekonomian secara fisik telah menyebabkan penurunan
aktivitas jual beli, terganggunya proses produksi, terhambatnya distribusi, dan berbagai
persoalan lain yang bermuara pada penurunan pendapatan. Pada akhirnya berujung pada
meningkatnya angka pengangguran karena pemutusan hubungan kerja (PHK)," jelasnya.
Wakil ketua Umum Kadin Indonesia ini memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), pada periode Agustus 2020 tercatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 9,77
juta orang, atau mengalami kenaikan sebesar 2,67 juta. Bahkan BAPPENAS memperkirakan
jumlah pengangguran pada tahun 2020 akan mencapai 11 juta orang.
"Mengantisipasi agar tak terjadi PHK massal, pemerintah telah memberikan banyak stimulus
kepada korporasi. Antara lain insentif tax allowances dan tax holiday. Bentuknya seperti
penurunan tarif PPH badan dengan pagu anggaran Rp20 triliun," tuturnya.
"Terbaru, pemerintah dan parlemen sudah mengesahkan UU Cipta Kerja, yang diharapkan
mampu menarik investor untuk membuka usaha di Indonesia, sehingga bisa menyerap banyak
tenaga kerja Indonesia," tandasnya.
204