Page 152 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 152
"Arah kebijakan dari program transformasi BLK adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai
Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida
Fauziyah dalam keterangan tertulis, Jumat (5/3/2021).
Pernyataan ini disampaikan Ida dalam pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap
I di BLK Ternate, Maluku Utara. Untuk menyukseskan program tersebut, Kemnaker menjadikan
agenda 6R sebagai perhatian utamanya, yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi
pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan
relationship.
Sementara untuk menyiapkan pelatihan vokasi dan menghadapi proses transformasi
ketenagakerjaan akibat pandemi dan revolusi industri 4.0, Kemnaker sudah menyusun kebijakan
agar pelatihan vokasi sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era
pandemi.
Kebijakan yang telah disusun antara lain tripleskilling, yakniskilling,reskilling, danupskilling bagi
pekerja; optimalisasipemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills; perubahan kurikulum
dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan metode blended training);
serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk menciptakan
lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Menurutnya sinergi dan kolaborasi antara BLK serta stakeholders terutama dari dunia usaha dan
industri sebagai pengguna tenaga kerja sangat penting. Sebab dengan dilakukannya sinergi,
maka bisa dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah
terserap.
Ia mengatakan dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja yang punya peran besar dalam
menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini maupun masa depan. Supaya, proses link and
match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.
"Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM
bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK dan industri,"
ucapnya.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba berharap bantuan pemerintah pusat dalam
membangun SDM yang unggul di daerahnya, sehingga masyarakat Maluku Utara menjadi
berdaya dan tak tertinggal. Dalam upaya menambah masyarakat yang bisa diberdayakan
tersebut, ia berjanji akan menambah lahan untuk BLK Sofifi yang akan dihibahkan ke Kemnaker,
dari yang hanya sekitar 4, 8 hektare, kalau perlu ditambah sampai 50 hektare.
"Sehingga ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja yang ada di Weda Bay, Maluku Utara dari
sekitar 12 ribu orang ini akan ditambah menjadi 40 ribu orang," pungkasnya.
151