Page 154 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 154
"Kalau BLK ternyata akan melahirkan pengangguran baru, tidak usah bangun BLK Sofifi di Malut
ini. Tutup saja BLK. Buat apa kalau pelatihan kita lakukan justru malah menambah pengangguran
baru," kata Menaker Ida di BLK Ternate, Malut, Jumat (5/3/2021).
Menaker Ida mengatakan, Malut merupakan salah satu daerah yang menjadi harapan bagi
pembangunan wilayah Indonesia bagian Timur, karena memiliki banyak sumber daya yang harus
dikembangkan dan akan menarik investasi baru yang pada akhirnya akan menciptakan lapangan
kerja baru.
"Ayo, kita kolaborasi, baik pemerintah dan swasta untuk siapkan SDM kompeten! SDM Malut
harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Ini menjawab tantangan pengangguran kita
yang semakin tinggi. Kita tidak bisa melakukan kerja biasa-biasa saja. Kita harus bisa menjawab
kebutuhan, tantangan, dan dinamika ketenagakerjaan," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Menaker Ida juga mengajak seluruh pengelola BLK, termasuk BLK
Ternate agar melakukan transformasi BLK dengan berbagai cara mulai dari reformasi
kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana
prasarana, rebranding BLK, dan relationship.
Menurutnya, selama ini Kemnaker telah menyusun sejumlah kebijakan pelatihan vokasi agar
sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi. Di antaranya
adalah kebijakan Triple Skilling, yakni skilling, re-skilling, dan up-skilling bagi pekerja. Selain itu,
dilakukan juga optimalisasi pemagangan berbasis jabatan, peningkatan soft skills, perubahan
kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan metode blended
training), serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk
menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Menurut Menaker, sinergi dan kolaborasi antara BLK dan stakeholders, terutama dari dunia usaha
dan industri sebagai pengguna tenaga kerja sangat penting. Sebab dengan dilakukannya sinergi,
maka dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah
terserap.
ubtuk itu menurutnya, dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja yang memiliki peran besar
dalam menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan agar proses link
and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.
"Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM
bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK dan industri,"
pungkasnya.
153