Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 158

"Arah kebijakan dari program transformasi BLK adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai
              Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
              yang  berdaya  saing  di  tingkat  nasional  dan  internasional,"  kata  Menaker  Ida  pada  acara
              pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I di BLK Ternate, Maluku Utara, Jumat
              (5/3/2021).

              Dalam mensukseskan program tersebut, Kemnaker menjadikan agenda 6R sebagai perhatian
              utamanya.  6R  yang  dimaksud  yaitu  reformasi  kelembagaan,  redesain  substansi  pelatihan,
              revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship.

              Sementara  untuk  mempersiapkan  pelatihan  vokasi  dalam  menghadapi  proses  transformasi
              ketenagakerjaan akibat pandemi dan revolusi industri 4.0, Kemnaker telah menyusun sejumlah
              kebijakan agar pelatihan vokasi sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan
              baru di era pandemi.

              Di antara kebijakan yang disusun adalah kebijakan Triple Skilling, yakni skilling, re-skilling, dan
              up-skilling  bagi  pekerja;  optimalisasi  pemagangan  berbasis  jabatan;  peningkatan  soft  skills;
              perubahan  kurikulum  dan  metode  yang  berfokus  pada  human  digital  online  (menggunakan
              metode blended training); serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri
              untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

              Menurut Menaker Ida, sinergi dan kolaborasi antara BLK dan stakeholders, terutama dari dunia
              usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja sangat penting. Sebab dengan dilakukannya
              sinergi, maka dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan
              lebih mudah terserap.

              Kata Menaker Ida, dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja yang memiliki peran besar dalam
              menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan agar proses link and match
              antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.

              "Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM
              bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK dan industri,"
              ucapnya.

              Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba sangat berharap bantuan pemerintah pusat dalam
              membangun  SDM  yang  unggul  di  daerahnya,  sehingga  masyarakat  Maluku  Utara  menjadi
              berdaya dan tidak tertinggal. Dalam upaya menambah masyarakat yang dapat diberdayakan
              tersebut, ia pun menjanjikan akan menambah lahan untuk BLK Sofifi yang akan dihibahkankan
              ke Kemnaker, dari yang hanya sekitar 4, 8 hektar, kalau perlu bisa ditambah sampai 50 hektar.

              "Sehingga ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja yang ada di Weda Bay, Maluku Utara dari
              sekitar 12 ribu orang ini akan ditambah menjadi 40 ribu orang," kata Abdul Gani.




















                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163