Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 160

Ida  mendorong  pengelola  BLK,  terutama  BLK  milik  Pemerintah  daerah  agar  pelatihan  yang
              dijalankan sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha (DUDI) setempat, sehingga alumni
              pelatihan dapat langsung terserap ke pasar kerja.

              "Kalau BLK ternyata akan melahirkan pengangguran baru, tidak usah bangun BLK Sofifi di Maluku
              Utara  ini.  Tutup  saja  BLK.  Buat  apa  kalau  pelatihan  kita  lakukan  justru  malah  menambah
              pengangguran  baru,"  kata  Menaker  Ida  pada  acara  yang  ditayangkan  di  Youtube,  Jumat
              (5/3/2021).

              Menaker Ida mengatakan, Maluku Utara merupakan salah satu daerah yang menjadi harapan
              bagi pembangunan wilayah Indonesia bagian Timur.

              Hal itu dikarenakan Maluku Utara memiliki banyak sumber daya yang harus dikembangkan dan
              akan menarik investasi baru yang pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru.

              Ia  mengajak  pemerintah  dan  swasta  untuk  menyiapkan  SDM  kompeten  yang  kompeten  di
              Maluku Utara.

              "SDM Maluku Utara harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Ini menjawab tantangan
              pengangguran kita yang semakin tinggi. Kita tidak bisa melakukan kerja biasa-biasa saja. Kita
              harus bisa menjawab kebutuhan, tantangan, dan dinamika ketenagakerjaan," kata Menaker Ida.

              Menaker  Ida  juga  mengajak  seluruh  pengelola  BLK,  termasuk  BLK  Ternate  agar  melakukan
              transformasi BLK.
              Transformasi  dilakukan  dengan  berbagai  cara  mulai  dari  reformasi  kelembagaan,  redesain
              substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK,
              dan relationship.

              Ida menegaskan Kemnaker telah menyusun sejumlah kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai
              dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi.

              Di  antaranya  adalah  kebijakan  Triple  Skilling,  yakni  skilling,  re-skilling,  dan  up-skilling  bagi
              pekerja.

              Selain itu, dilakukan juga optimalisasi pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills;
              perubahan  kurikulum  dan  metode  yang  berfokus  pada  human  digital  online  (menggunakan
              metode blended training); serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri
              untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

              Sinergi  dan kolaborasi  antara  BLK  dan stakeholders,  terutama  dari  dunia  usaha  dan  industri
              sebagai pengguna tenaga kerja menurut Ida sangat penting.

              Sebab dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan
              kebutuhan industri dan lebih mudah terserap.

              "Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM
              bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK dan industri,"
              ucapnya.











                                                           159
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165