Page 192 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 192
"Semua kita geser ke padat karya. Kita harus bergotong-royong (sehingga) semua warga yang
sedang kehilangan pekerjaan bisa mendapatkan penghasilan, golnya ke sana," ujar Presiden
beberapa waktu lalu.
Pengerjaan yang dilakukan dengan program padat karya tersebut tidak hanya dapat
memperbaiki infrastruktur pelayanan masyarakat tetapi juga memberikan penghasilan pada
masyarakat yang dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi mereka.
Sejalan dengan arahan Presiden tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) pada tahun anggaran (TA) 2021 menyelenggarakan program infrastruktur kerakyatan
yang dilakukan melalui skema Padat Karya Tunai (PKT/ cash for work ). PKT ini ditargetkan dapat
menyerap tenaga kerja sebanyak 1,23 juta orang dengan total anggaran sebesar Rp 23,24 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Program PKT ini dilaksanakan melalui
pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku
pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak
membutuhkan teknologi.
"Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT
juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga
harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran
COVID-19," ujar Basuki, Jumat (05/03/2021).
Salah satu PKT yang telah dimulai oleh Kementerian PUPR adalah pada bidang jalan dan
jembatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp7,465 triliun yang direncanakan dapat menyerap
15.225.029 Hari Orang Kerja (HOK).
Tercatat hingga awal Maret 2021 telah berhasil menyerap 714.268 HOK. Pekerjaan padat karya
ini dilakukan di seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga yang mencakup penanganan ruas jalan nasional di
seluruh Indonesia.
PKT yang dilaksanakan Ditjen Bina Marga terbagi menjadi beberapa jenis yaitu PKT Rutin, PKT
Revitalisasi Drainase, PKT Non Rutin, PKT Jalan Tol, serta PKT Tambahan untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN).
Untuk pekerjaan PKT Rutin yaitu preservasi jalan senilai Rp1,05 triliun misalkan untuk
pembersihan median jalan, dan pengecatan marka. Selain jalan, juga dilakukan pemeliharaan
rutin jembatan yang menggunakan skema swadaya masyarakat dengan anggaran sebesar
Rp460 miliar misalkan untuk pengecatan rangka jembatan.
Sedangkan PKT Non Rutin adalah pekerjaan penanganan berupa di bidang pembangunan jalan
dan jembatan serta preservasi. Untuk PKT Jalan Tol dilaksanakan baik untuk pekerjaan operasi
maupun konstruksi. Sementara PKT Tambahan PEN mencakup pekerjaan revitalisasi drainase,
perbaikan lereng, bronjong, pernaikan minor jembatan, dan perkerasan bahu.
Pada tahun 2021 PKT revitalisasi drainase jalan dianggarkan sebesar Rp1,5 triliun. Pembenahaan
drainase sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ruas jalan penting dilakukan untuk
meningkatkan kualitas layanan jalan nasional.
Pembangunan drainase pada ruas jalan nasional sangat mendesak dilakukan mengingat sifat
aspal yang mudah rusak apabila terendam air. Daya rusak jalan akan meningkat empat kali lipat
bila dilintasi kendaraan dengan muatan melebihi batas maksimal (tonase).
kbc 9.
191