Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 34
Ringkasan
Di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang masih merajalela, pemerintah pusat dan daerah
memastikan diri tak pernah sedetik pun berhenti bekerja. Pemerintah pusat dan daerah terus
berupaya keras menjalankan tugas dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat guna mencapai tujuan pembangunan nasional. SEPERTI halnya terlihat dalam
kunjungan kerja Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia {Kemnaker RI), Ida Fauziyah, ke
Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Kunker ini wujud
komitmen Kemnaker dalam meningkatkan kompetensi SDM di Wilayah Indonesia Timur.
KOMITMEN KEMNAKER TINGKATKAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI
WILAYAH INDONESIA TIMUR
Di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang masih merajalela, pemerintah pusat dan daerah
memastikan diri tak pernah sedetik pun berhenti bekerja. Pemerintah pusat dan daerah terus
berupaya keras menjalankan tugas dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat guna mencapai tujuan pembangunan nasional.
SEPERTI halnya terlihat dalam kunjungan kerja Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
{Kemnaker RI), Ida Fauziyah, ke Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi
Maluku Utara. Kunker ini wujud komitmen Kemnaker dalam meningkatkan kompetensi SDM di
Wilayah Indonesia Timur.
Dalam kunker di Kota Ternate, Jumat (5/3) kemarin, Menakcr Ida Fauziyah membuka Pelatihan
Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I di Balai Latihan Kerja Ternate. Pada kesempatan ini, Ida
mengungkapkan, Kemnaker tengah menjadikan transformasi BLK sebagai salah satu lompatan
besar untuk memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM
di Indonesia.
"Arah kebijakan dari program transformasi BLK adalah mengubah secara total BLK sebagai
pelatihan vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional," ujarnya seraya menambahkan, untuk
mensuk-seskan program transformasi BLK ada agenda 6R yang mesti dilakukan, yakni, reformasi
kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM. revitalisasi fasilitas dan sarana
prasarana, rebranding BLK, dan relationship.
Ida juga mengatakan, dalam mempersiapkan pelatihan vokasi untuk menghadapi proses
transformasi ketenagakerjaan akibat pandemi dan revolusi industri 4.0, Kemnaker telah
menyusun sejumlah kebijakan agar pelatihan vokasi sesuai dengan munculnya peluang usaha
dan jenis pekerjaan baru. Diantara kebijakan itu adalah kebijakan triplc skilling, yakni skilling.
re-skilling, dan up-skilling bagi pekerja. Kemudian, optimalisasi pemagangan berbasis jabatan;
peningkatan soft skills; perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital
online; serta kolaborasi dengan semua stakeholders.
"Sinergi dan kolaborasi antara BLK dan stakeholders, terutama dari dunia usaha dan industri
sebagai pengguna tenaga kerja sangat penting. Sebab, dengan dilakukannya sinergi maka dapat
dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap.
Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM bagi
industri sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara lembaga pelatihan dan
industri," ujar Ida.
Sementara dalam kunker di Halmahera lengah, Sabtu (6/3), Menakcr Ida Fauziyah meninjau
Training Center Kawasan Industri Weda Bay, Smclter, PLTU, dan Dermaga. Secara nyata,
Menakcr bersama jajarannya. diantaranya Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
33