Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 38

UJIAN KETAHANAN AGEN PERJALANAN

              Perusahaan rintisan agen perjalanan daring dinilai cukup siap menghadapi pemangkasan cuti
              bersama 2021 sebanyak 5 hari. Dampaknya diyakini tak signifikan.

              Akbar Evandio

              redaksi@bisnis.com

              Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Budijanto Ardiansjah mengatakan
              selama pandemi Covid-19, sektor pariwisata, termasuk bisnis agen perjalanan daring (online
              travel agent/OTA), tertekan.

              Daya beli masyarakat menurun sehingga kebutuhan liburan tidak menjadi prioritas. Alhasil, lanjut
              Budijanto, hampir 90% dari total 7.000 perusahaan anggota Asita tutup sementara sejak April
              2020.

              Meskipun demikian, Budijanto optimistis para pemain OTA lebih siap dengan segala tantangan
              pada tahun ini, termasuk berkurangnya hari libur. Menurutnya, pemerintah justru perlu lebih
              fokus pada agen travel konvensional untuk bisa bersaing dengan OTA.

              “Pemerintah perlu membantu proses peralihan digitalisasi mereka supaya bisa lebih bersaing
              dengan OTA,” tuturnya kepada Bisnis, Minggu (7/3).
              Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani
              mengatakan startup yang bergerak di bidang OTA dituntut untuk lebih siap pada tahun ini.

              Pengurangan cuti bersama pun mendesak mereka agar lebih mematangkan strateginya agar
              bisa segera bangkit.

              Terkait hal itu, Chief Executive Officer (CEO) Pegipegi Serlina Wijaya mengatakan sejak Maret
              2020, perusahaan sudah beradaptasi dan menyiapkan strategi untuk kurun jangka pendek dan
              panjang.

              “Ada 3 hal utama yang kami lakukan. Pertama, menjaga fokus untuk semua aktivitas tetap dalam
              target  tetapi  mengedepankan  efisiensi.  Kedua,  fokus  mengembalikan  kenyamanan  dan  rasa
              aman  pengguna  kami  untuk  bepergian.  Ketiga  adalah  memastikan  operasional  dan  strategi
              dikhususkan untuk poin kedua tadi,” katanya saat dihubungi Bisnis.

              Dia  memahami  bahwa  saat  ini  daya  beli  masyarakat  terdampak.  Oleh  karena  itu,  Serlina
              menegaskan  perusahaan  terus  menjaga  agar  brand  perusahaan  selalu  terkoneksi  dengan
              konsumen.

              “Selain  promo,  kami  terus  merangkul kemitraan  dengan  hotel dan  institusi  perbankan  untuk
              memberikan harga khusus bagi konsumen,” ujarnya.
              Dia menilai, pemangkasan cuti bersama tidak akan terlalu berpengaruh. Alasannya, kebiasaan
              travel saat ini diakselerasi tren baru, yakni liburan dekat rumah (staycation) yang permintaannya
              justru tinggi pada hari-hari biasa.

              Di  sisi  lain Public  Relations  Manager Tiket.com Sandra  Darmosumarto menyatakan  informasi
              pemangkasan jumlah cuti bersama yang dilakukan pemerintah secara lebih awal memberikan
              waktu bagi mereka menyiapkan strategi yang tepat.

              Selain  itu,  dia  menilai  masyarakat  akan  lebih  matang  dalam  merencanakan  liburan  tahunan
              mereka sehingga meminimalkan potensi terjadinya perubahan dan pengembalian tiket.


                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43