Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 FEBRUARI 2021
P. 30

REKOMPOSISI IURAN BISA TINGKATKAN RASIO KLAIM

              Skema  rekomposisi  iuran  untuk  membiayai  iuran  program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan
              berpotensi meningkatkan rasio klaim dana Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
              Peningkatan kepesertaan BP Jamsostek penting untuk menye-imbangkan dampak rekomposisi
              iuran dan menjaga keberlangsungan program jaminan sosial tenaga kerja.

              Pasal 11 Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
              Kehilangan  Pekerjaan  mengatur,  iuran  program  JKP  0,46  persen  dari  upah  sebulan  pekerja.
              Pemerintah pusat akan membayarkan 0,22 persen dari upah sebulan. Adapun sisanya dibayar
              lewat rekomposisi iuran program Jaminan Kehilangan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

              Iuran  JKK  akan  direkomposisi  0,14  persen  dari  upah  sebulan  untuk  membayar  iuran  JKP,
              sedangkan  iuran  JKM  direkomposisi  0,10  persen  dari  upah  sebulan.  Dengan  demikian,  iuran
              program JKK dan JKM akan turun. Iuran JKM yang selama ini 0,30 persen dari upah sebulan
              berkurang menjadi 0,20 persen dari upah.


              Koordinator  Advokasi  BPJS  Watch  Timboel  Siregar,  Minggu  (14/2/2021),  mengatakan,
              rekomposisi  iuran  untuk  membiayai  JKP  akan  meningkatkan  rasio  klaim  dana  JKK  dan  JKM.
              Sebab,  pendapatan  dari  iuran  JKK  dan  JKM  berkurang,  sedangkan  pembayaran  klaim
              berlangsung normal, bahkan meningkat.


              Selain  itu,  ada  faktor  lain  yang  berpotensi  meningkatkan  rasio  klaim.  Ia  mencontohkan,
              penetapan upah minimum khusus bagi pekerja mikro dan kecil yang diatur Undang-Undang Cipta
              Kerja akan memengaruhi iuran yang dibayarkan.


              "Apalagi,  73  persen  perusahaan  yang  mendaftarkan  pekerjanya  di  BP  Jamsostek  adalah
              perusahaan mikro kecil," katanya.

              Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai sehingga banyak perusahaan kesulitan arus
              kas, program relaksasi iuran BP Jamsostek kemungkinan berlanjut. Jika relaksasi berlanjut, iuran
              yang diterima semakin menurun sehingga rasio klaim bisa meningkat.


              Meski demikian, Timboel meyakini, manfaat bagi pekerja tidak akan berkurang meski rasio klaim
              akan meningkat.

              "Belajar dari pengalaman sebelumnya, hal-hal seperti ini mungkin akan meningkatkan rasio klaim
              40-50 persen, tidak sampai 100 persen dan menyebabkan defisit. Artinya, pembayaran klaim
              dan pemberian manfaat untuk pekerja tidak akan terganggu," katanya.


              Keberlangsungan  program  tetap  harus  dijaga  dan  diantisipasi.  Untuk  itu,  peningkatan
              kepesertaan  BP  Jamsostek,  khususnya  program  JKK  dan  JKM,  menjadi  kunci  penting  untuk
              menyeimbangkan dampak rekomposisi iuran itu dan menjaga kelangsungan program asuransi
              bagi pekerja.

              Jumlah peserta BP Jamsostek pada 2020 sebanyak 51,75 juta orang. Adapun jumlah penduduk
              Indonesia  yang  bekerja  per  Agustus  2020  sebanyak  128,45  juta  orang.  Dengan  demikian,
              kepesertaan BP Jamsostek baru mencakup 40 persen dari penduduk bekerja.





                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35